Monday, December 10, 2012

AL QUR'AN MENJAWAB TEKA-TEKI PIRAMID

Sejak lama para ilmuwan bingung
bagaimana cara sebuah piramida
dibangun. Hal ini karena teknologi
mengangkat batu-batu besar yang bisa
mencapai ribuan kilogram ke puncak-
puncak bangunan belum ditemukan di
zamannya.
Apa rahasia di balik pembangunan
piramida ini? Times edisi 1 Desember
2006, menerbitkan berita ilmiah yang
mengkonfirmasi bahwa Firaun
menggunakan tanah liat untuk
membangun piramida! Menurut
penelitian tersebut disebutkan bahwa
batu yang digunakan untuk membuat
piramida adalah tanah liat yang
dipanaskan hingga membentuk batu
keras yang sulit dibedakan dengan batu
aslinya.
Para ilmuwan mengatakan bahwa
Firaun mahir dalam ilmu kimia dalam
mengelola tanah liat hingga menjadi
batu. Dan teknik tersebut menjadi hal
yang sangat rahasian jika dilihat dari
kodifikasi nomor di batu yang mereka
tinggalkan. Profesor Gilles Hug, dan
Michel Profesor Barsoum menegaskan
bahwa Piramida yang paling besar di
Giza, terbuat dari dua jenis batu: batu
alam dan batu-batu yang dibuat secara
manual alias olahan tanah liat.
Dan dalam penelitian yang
dipublikasikan oleh majalah “Journal of
American Ceramic Society”
menegaskan bahwa Firaun
menggunakan jenis tanah slurry untuk
membangun monumen yang tinggi,
termasuk piramida. Ini karena tidak
mungkin bagi seseorang untuk
mengangkat batu berat ribuan
kilogram. Sementara untuk dasarnya,
Firaun menggunakan batu alam.
Lumpur tersebut merupakan campuran
lumpur kapur di tungku perapian yang
dipanaskan dengan uap air garam dan
berhasil membuat uap air sehingga
membentuk campuran tanah liat.
Kemudian olahan itu dituangkan dalam
tempat yang disediakan di dinding
piramida. Singkatnya lumpur yang
sudah diolah menurut ukuran yang
diinginkan tersebut dibakar, lalu
diletakkan di tempat yang sudah
disediakan di dinding piramid. Profesor
Davidovits telah mengambil batu
piramida yang terbesar untuk dilakukan
analisis dengan menggunakan
mikroskop elektron terhadap batu
tersebut dan menemukan jejak reaksi
cepat yang menegaskan bahwa batu
terbuat dari lumpur.
Selama ini, tanpa penggunaan
mikroskop elektron, ahli geologi belum
mampu membedakan antara batu alam
dan batu buatan. Dengan metode
pembuatan batu besar melalui cara ini,
sang profesor membutuhkan waktu 10
hari hingga mirip dengan batu aslinya.
Sebelumnya, seorang ilmuwan Belgia,
Guy Demortier, telah bertahun-tahun
mencari jawaban dari rahasia di balik
pembuatan batu besar di puncak-
puncak piramida. Ia pun berkata,
“Setelah bertahun-tahun melakukan
riset dan studi, sekarang saya baru
yakin bahwa piramida yang terletak di
Mesir dibuat dengan menggunakan
tanah liat.”
Penemuan oleh Profesor Prancis Joseph
Davidovits soal batu-batu piramida
yang ternyata terbuat dari olahan
lumpur ini memakan waktu sekitar 20
tahun. Sebuah penelitian yang lama
tentang piramida Bosnia, “Piramida
Matahari” dan menjelaskan bahwa
batu-batunya terbuat dari tanah liat! Ini
menegaskan bahwa metode ini tersebar
luas di masa lalu. Sebuah gambar yang
digunakan dalam casting batu-batu
kuno piramida matahari mengalir di
Bosnia, dan kebenaran ilmiah
mengatakan bahwa sangat jelas bahwa
metode tertentu pada pengecoran batu
berasal dari tanah liat telah dikenal
sejak ribuan tahun yang lalu dalam
peradaban yang berbeda baik Rumania
atau Firaun!
Al Qur’an Ternyata Lebih Dulu Punya
jawaban Jika dipahami lebih dalam,
ternyata Alquran telah mengungkapkan
hal ini 1400 tahun sebelem mereka
mengungkapkannya, perhatikan sebuah
ayat dalam Al Qur’an berikut ini:
Dan berkata Firaun: “Hai pembesar
kaumku, aku tidak mengetahui tuhan
bagimu selain aku. Maka bakarlah hai
Haman untukku tanah liat, kemudian
buatkanlah untukku bangunan yang tinggi
supaya aku dapat naik melihat Tuhan
Musa, dan sesungguhnya aku benar-
benar yakin bahwa dia termasuk orang-
orang pendusta”. (Al Qashash – 38)
Subhanallah! bukti menakjubkan yang
menunjukkan bahwa bangunan
bangunan raksasa, patung-patung
raksasa dan tiang- tiang yang
ditemukan dalam peradaban tinggi saat
itu, juga dibangun dari tanah liat! Al-
Quran adalah kitab pertama yang
mengungkapkan rahasia bangunan
piramida, bukan para Ilmuwan
Amerika dan Prancis. Kita tahu bahwa
Nabi saw tidak pergi ke Mesir dan tidak
pernahmelihat piramida, bahkan
mungkin tidak pernah mendengar
tentangnya. Kisah Firaun, terjadi
sebelum masa Nabi saw ribuan tahun
yang lalu, dan tidak ada satupun di
muka bumi ini pada waktu itu yang
mengetahui tentang rahasia piramida.
Sebelum ini, para ilmuwan tidak yakin
bahwa Firaun menggunakan tanah liat
dan panas untuk membangun
monumen tinggi kecuali beberapa
tahun belakangan ini. Ajaib, 1400 tahun
yang lampau, Nabi Muhammad saw,
berbilang tahun setelah berakhirnya
dinasti Firaun memberitahukan bahwa
Firaun membangun monumen yang
kelak dinamakan Piramid
menggunakan tanah liat. Kenyataan ini
sangat jelas dan kuat membuktikan
bahwa nabi Muhammad saw tidaklah
berbicara sesuai hawa nafsunya saja
melainkan petunjuk dari Allah yang
menciptakan Firaun dan
menenggelamkannya, dan Dia pula
yang menyelamatkan nabi Musa Dan
Dia pula yang memberitahukan kepada
Nabi terakhir-Nya akan hakikat ilmiah
ini, dan ayat ini menjadi saksi
kebenaran kenabiannya dikemudian
hari!