Thursday, December 13, 2012

Bukankah negeri ini mayoritas muslim?

Segala puji hanya untuk Allah Subhanahu
Wa Ta’ala yang telah menjadikan kita
sebagai Muslim, dan merasakan nikmatnya
hidup di negeri yang mayoritasnya adalah
Muslim, Alhamdulillah.
Di sini, kita sebagai umat Islam dapat
dengan mudah serta nyaman dalam
menjalankan ibadah serta syari’at-syari’at
Islam, tanpa tekanan, dan tanpa cacian....
Seharusnya demikian.
Tapi sungguh ironis, kenyataan yang terlihat
tidak demikian. Umat muslim yang ingin
menjalankan syariat islam secara total dan
murni, mengalami banyak kesulitan. Fitnah
tak henti- hentinya diberikan untuk mereka,
penentangan juga terjadi dimana- mana.
Lho bukankah negeri ini mayoritas Muslim?!
Ya, memang sangatlah aneh dan "Ajaib".
Apalagi jika kita melihat bahwa hal tersebut
banyak dilakukan oleh orang yang juga
mengaku seorang muslim, yang mana
dalam hati merekapun sebenarnya juga
mengakui bahwa hanya Islam lah solusi
dari semua carut marut keadaan negeri
yang mereka saksikan setiap hari.
Dahulu, banyak dari mereka yang
mengecam jilbab sebagai sesuatu yang
kuno. Bahkan sampai sekarangpun, masih
banyak kita dengar keluhan saudari-saudari
Muslimah yang justru telah mendapat
hidayah memakai jilbab dan mengenal
Islam yang murni. Mereka dikatakan aneh,
kuno, terpenjara, berkedok, ga keren, ga
gaul, dan lain- lain. Lho bukankah mereka
sendiri juga
seorang muslim?
Gambaran lain yang juga bisa kita dapati
sekarang adalah umat muslim Palestina
banyak dibantai oleh para Bani Israel.
Tidak tanggung- tanggung, berita terbaru
melaporkan jumlah mereka yang telah
meninggal saja mencapai ribuan orang
Tapi tetap saja hanya sedikit kelompok
muslim yang tergerak untuk membela
mereka dengan memberikan apapun yang
mereka bisa. Sedangkan mayoritas yang
lain, tetap tenang- tenang saja, walaupun
berita sudah tersebar dan terpampang
banyak di depan mata. Entah karena tidak
perduli atau tidak mau kerepotan untuk
perduli, suasana mereka pun tetap datar-
datar saja, dan hati mereka tetap mati rasa.
Padahal Rasulullah telah mewasiatkan,
“ Perumpamaan seorang mukmin dengan
mukmin lainnya dalam kelembutan dan
kasih sayang, bagaikan satu tubuh. Jika ada
bagian tubuh yang merasa sakit, maka
seluruh bagian tubuh lainnya turut
merasakannya.” (HR. Imam Muslim).
Benar- benar, ketidakpahaman orang-orang
yang mengaku Islam namun tidak berislam
itu, telah menjadikan diri mereka sendiri
asing dan bahkan sombong menghadapi
aturan islam yang sebenar- benarnya. Tentu
saja, arus budaya kafir lah yang menjadi
pemicu utama semua ini
Makna kuno sengaja dilekatkan atas islam
berikut aturannya, dan akhirnya hal tersebut
telah sukses memangkas kepintaran para
para "muslim abal- abal" untuk
menggunakan logika mereka dalam
berpikir. Sebagai hasilnya, hanya
kesuksesan sebagai plagiator sejati dan
pengekor lah yang mereka dapatkan hari
ini. Mereka telah terjerat dalam kungkungan
budaya jahiliyah orang-orang kafir namun
mereka begitu terlihat bangga. Sungguh
sangat menyedihkan.
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Islam
datang dalam keadaan asing dan akan
kembali pula dalam keadaan asing, maka
berbahagialah orang-orang dikatakan
asing.” (HR. Muslim dari hadits Abu
Hurairah dan Ibnu Umar radhiallahu
‘anhuma
Nyatalah apa yang telah disabdakan oleh
nabi Muhammad SAW tersebut, bahkan
dinegara yang mayoritas muslim, tapi
tanpa adanya pemahaman ilmu islam yang
benar, maka islam tetaplah akan menjadi
sesuatu yang asing
Tapi betapa beruntungnya orang-orang
yang tetap berpegang teguh pada ajaran
islam yang murni, karena merekalah yang
akan selalu berkarib dengan ridho Allah
Subhanahu Wata'ala, walau banyak manusia
tidak menyukainya.