Thursday, December 13, 2012

MISI RAHASIA SYI'AH


Inilah DOKUMEN RAHASIA sekte
syiah, tentang misi jangka
panjang mereka (50 th), untuk
menegakkan kembali dinasti
persia yang telah runtuh oleh
Islam berabad-abad lamanya,
sekaligus membumi-hanguskan
negara-negara Ahlus Sunnah,
musuh bebuyutan mereka.
Dokumen ini disebarkan oleh
Ikatan Ahlus Sunnah di Iran,
begitu pula majalah-majalah di
berbagai negara ahlus sunnah,
termasuk diantaranya Majalah al-
Bayan, edisi 123, Maret 1998.
Karena naskah yang tersebar
adalah naskah dalam bahasa
arab, maka kami terjemahkan
ke dalam bahasa indonesia,
agar orang yang tidak mampu
berbahasa arab pun bisa
memahami isi naskah tersebut.
Sekarang kami persilahkan
anda membaca
terjemahannya:
((Bila kita tidak mampu untuk
mengusung revolusi ini ke
negara-negara tetangga yang
muslim, tidak diragukan lagi
yang terjadi adalah sebaliknya,
peradaban mereka -yang telah
tercemar budaya barat- akan
menyerang dan menguasai
kita.
Alhamdulillah, -berkat
anugerah Alloh dan
pengorbanan para pengikut
imam yang pemberani-
berdirilah sekarang di
Iran, Negara Syiah Itsna
Asyariyyah (syiah pengikut 12
imam), setelah perjuangan
berabad-abad lamanya. Oleh
karena itu, -atas dasar
petunjuk para pimpinan syi’ah
yang mulia- kita sekarang
mengemban amanat yang berat
dan bahaya,
yakni: menggulirkan revolusi .
Kita harus akui, bahwa
pemerintahan kita adalah
pemerintahan yang berasaskan
paham syi’ah, disamping
tugasnya melindungi
kemerdekaan negara dan hak-
hak rakyatnya, kita juga wajib
menjadikan pengguliran
revolusi sebagai target negara
yang paling utama.
Akan tetapi, karena melihat
perkembangan dunia saat ini
dengan aturan UU antar
negaranya, maka tidak
mungkin bagi kita untuk
menggulirkan revolusi ini (dg
serta merta), bahkan bisa jadi
hal itu mendatangkan resiko
besar yang bisa
membahayakan kelangsungan
kita.
Karena alasan ini, maka -
setelah mengadakan tiga
pertemuan, dan menghasilkan
keputusan, yang disepakati
oleh hampir seluruh anggota-,
kami menyusun strategi jangka
panjang 50 tahun, yang terdiri
dari 5 tahapan, setiap tahapan
berjangka 10 tahun, yang
bertujuan untuk menggulirkan
revolusi islam ini, ke seluruh
negara-negara tetangga, dan
menyatukan kembali dunia
Islam (dengan men-syi’ah-
kannya).
Bahaya yang kita hadapi dari
para pemimpin wahabiah dan
mereka yang berpaham ahlus
sunnah, itu jauh lebih besar
dibandingkan bahaya yang
datang dari manapun juga, baik
dari timur maupun barat.
Karena orang-orang wahabi
dan ahlus sunnah selalu
menentang pergerakan kita,
merekalah musuh
utama wilayatul fakih dan para
imam yang ma’shum. Bahkan
mereka beranggapan bahwa
menjadikan faham syi’ah
sebagai landasan negara,
adalah hal yang bertentangan
dengan agama dan adat.
Dengan begitu berarti mereka
telah memecah dunia Islam
menjadi dua kubu yang saling
bermusuhan.
Atas dasar ini:
Kita harus menambah
kekuatan di daerah-daerah
berpenduduk ahlus sunnah di
Iran, khususnya kota-kota
perbatasan. Kita harus
menambah masjid-masjid
dan husainiyyat kita di sana,
disamping menambah volume
dan keseriusan dalam
pengadaan acara-acara
peringatan ritual syi’ah.
Kita juga harus menciptakan
iklim yang kondusif, di kota-
kota yang dihuni oleh 90-100
persen penduduk Ahlus
Sunnah, agar kita bisa
mengirim dalam jumlah besar
kader-kader syi’ah dari
berbagai kota dan desa
pedalaman ke daerah-daerah
tersebut, untuk selamanya
tinggal, kerja, dan bisnis di
sana.
Dan merupakan kewajiban
negara dan instansinya, untuk
memberikan perlindungan
langsung kepada mereka yang
diutus untuk menempati
daerah itu, dengan tujuan agar
dengan berlalunya waktu,
mereka bisa merebut jabatan
pegawai di berbagai kantor,
pusat pendidikan dan layanan
umum, yang masih di pegang
oleh kaum ahlus sunnah.
Strategi yang kami buat untuk
pengguliran revolusi ini, -tidak
seperti anggapan banyak
kalangan- akan membuahkan
hasil, tanpa adanya kericuhan,
pertumpahan darah, atau
bahkan perlawanan dari
kekuatan terbesar dunia.
Sungguh dana besar yang kita
habiskan untuk mendanai misi
ini, tak akan hilang tanpa
timbal-balik.
Teori Memperkuat Pilar-pilar
Negara:
Kita tahu, bahwa kunci utama
untuk menguatkan pilar-pilar
setiap negara dan perlindungan
terhadap rakyatnya, berada
pada tiga asas utama:
Pertama:
Kekuatan (militer
dan senjatanya)
yang dimiliki oleh
pemerintahan
yang sedang
berkuasa.
Kedua: Ilmu dan
pengetahuan
yang dimiliki oleh
para ulama dan
penelitinya.
Ketiga: Ekonomi
yang terfokus
pada kelompok
pengusaha
pemilik modal.
Apabila kita mampu
menggoncang pemerintahan,
dengan cara memunculkan
perseteruan antara ulama dan
penguasanya, atau memecah
konsentrasi para pemilik
modal di negara itu, dengan
menarik modalnya ke negara
kita atau negara lain, tak
diragukan lagi, kita telah
menciptakan keberhasilan
yang gemilang dan menarik
perhatian dunia, karena kita
telah meruntuhkan tiga pilar
tersebut.
Adapun rakyat jelata setiap
negara, yang berjumlah rata-
rata 70-80 persen, mereka
hanyalah pengikut hukum dan
kekuatan yang menguasainya.
Mereka disibukkan oleh
tuntutan hidupnya, untuk
mencari rizki, makan dan
tempat tinggalnya. Oleh karena
itu, mereka akan membela
siapa pun yang sedang
berkuasa. Dan untuk mencapai
atap setiap rumah, kita harus
menaiki tangga utamanya.
Tetangga-tetangga kita dari
kaum Ahlus Sunnah dan
Wahabi adalah: Turki, Irak,
Afganistan, Pakistan, banyak
negara kecil di pinggiran
selatan, dan gerbangnya
negara teluk persia, yang
tampak seakan negara-negara
yang bersatu, padahal
sebenarnya berpecah-
belah. Daerah-daerah ini,
adalah kawasan yang sangat
penting sekali, baik di masa
lalu, maupun di masa-masa
yang akan datang. Ia juga
ibarat kerongkongan dunia di
bidang minyak bumi. Tidak ada
di muka bumi ini, kawasan
yang lebih sensitif melebihinya.
Para penguasa di kawasan ini
memiliki taraf hidup yang
tinggi, karena penjualan
minyak buminya.
Kategori Penduduk di
Kawasan ini
Penduduk di kawasan ini
terbagi dalam tiga golongan:
Pertama:
Penduduk baduwi
dan padang pasir,
yang telah ada
sejak beratus-
ratus tahun lalu.
Kedua: Pendatang
yang hijrah dari
berbagai pulau
dan pelabuhan,
yang telah hijrah
sejak zaman
pemerintahan
Syah Isma’il as-
Shofawi, dan
terus berlangsung
hingga zamannya
Nadirsyah Afsyar,
Karim Khan Zind,
Raja al-Qojar, dan
keluarga al-
Bahlawi. Dan
telah banyak
perjalanan hijrah
dari waktu ke
waktu, sejak
mulainya revolusi
Islam.
Ketiga: Mereka
yang berasal dari
negara arab
lainnya, dan kota-
kota pedalaman
Iran.
Adapun lahan bisnis,
perusahaan ekspor impor dan
kontraktor, biasanya dikuasai
oleh selain penduduk asli.
Sedangkan penduduk asli,
kebanyakan mereka hidup dari
menyewakan lahan dan jual-
beli tanah. Mengenai para
keluarga penguasa, biasanya
mereka hidup dari gaji pokok
penjualan minyak buminya.
Adapun kerusakan
masyarakat, kerusakan
budaya, dan banyaknya
praktek yang menyimpang dari
Islam, itu sangat jelas terlihat.
Karena mayoritas penduduk
negara-negara ini, telah larut
dalam kenikmatan dunia,
kefasikan dan perbuatan keji.
Banyak dari mereka yang
mulai membeli perumahan,
saham perusahaan, dan
menyimpan modal usahanya di
eropa dan amerika, khususnya
di jepang, inggris, swedia, dan
swiss, karena kekhawatiran
mereka akan runtuhnya
negara mereka di masa-masa
mendatang. Sesungguhnya
dengan menguasai negara-
negara ini, berarti kita telah
menguasai setengah dunia.
Beberapa Tahapan dalam
Menggulirkan Revolusi ini
Untuk menjalankan misi
panjang 50 tahun ini, langkah
pertama yang harus kita
lakukan adalah: memperbaiki
hubungan kita dengan negara-
negara tetangga, dan harus ada
hubungan yang kuat dan sikap
saling menghormati, antara
kita dengan mereka. Bahkan
kita juga harus memperbaiki
hubungan kita dengan Irak,
setelah perang berakhir dan
sadam husein jatuh,
karena menjatuhkan seribu
kawan itu lebih ringan,
dibanding menjatuhkan satu
lawan.
Dengan adanya hubungan
politik, ekonomi dan budaya
antara kita dengan mereka,
tentunya akan masuk
sekelompok kader dari Iran ke
negara-negara ini, sehingga
memungkinkan kita untuk
mengirim para duta secara
resmi, yang pada hakekatnya
adalah pelaksana program
revolusi ini, selanjutnya kita
akan tentukan misi khusus
mereka saat menugaskan dan
mengirimkannya.
Janganlah kita beranggapan
bahwa 50 tahun adalah waktu
yang panjang, karena
kesuksesan langkah kita ini
benar-benar membutuhkan
perencanaan yang
berkelanjutan hingga 20 tahun.
Sungguh tersebarnya paham
syi’ah, yang kita rasakan di
banyak negara saat ini,
bukanlah buah dari
perencanaan 1 atau 2 hari.
Dulunya kita tidak memiliki
seorang pun pegawai di negara
manapun, apalagi kader
dengan jabatan menteri, wakil
negara dan presiden. Bahkan
dulunya banyak kelompok,
seperti wahabiah, syafi’iah,
hanafiah, malikiah, dan
hanbaliah, memandang kita
sebagai kelompok yang murtad
dari Islam, sehingga pengikut
mereka telah berkali-kali
mengadakan pemusnahan
kaum syi’ah secara massal.
Memang benar kita tidak
merasakan pahitnya hari-hari
itu, tetapi nenek moyang kita
pernah merasakannya.
Kehidupan kita hari ini adalah
buah dari gagasan, pemikiran
dan langkah mereka. Mungkin
juga kita tidak akan hidup di
masa depan, akan tetapi
revolusi dan madzhab kita
akan tetap ada.
Untuk menunaikan misi ini,
tidaklah cukup hanya dengan
mengorbankan hidup, atau
apapun yang paling berharga
sekalipun, akan tetapi juga
membutuhkan pemrograman
yang telah matang dikaji.
Harus ada perencanaan untuk
masa depan, walaupun untuk
500 tahun ke depan, apalagi
hanya 50 tahun saja. Karena
kita adalah pewaris berjuta-
juta syuhada’, yang gugur di
tangan setan-setan yang
mengaku muslim, darah
mereka terus mengalir dalam
sejarah, sejak meninggalnya
Rosul hingga hari ini. Dan
cucuran darah itu tidak akan
kering, sehingga setiap orang
yang mengaku muslim,
meyakini hak Ali dan keluarga
Rasulullah, mengakui
kesalahan nenek moyang
mereka, dan mengakui syi’ah
sebagai pewaris utama ajaran
Islam.
Beberapa Tahapan Penting
dalam Perjalanan Misi ini
TAHAP PERTAMA (sepuluh
tahun pertama):
Kita tidak ada masalah dalam
menyebarkan madzhab syi’ah
di Afganistan, Pakistan, Turki,
Iran dan Bahrain. Karena itu,
kita akan menjadikan tahapan
sepuluh tahun kedua, sebagai
tahapan pertama di 5 negara
ini.
Sedangkan tugas para duta kita
di belahan negara lain adalah
tiga hal:
Pertama:
Membeli lahan
tanah,
perumahan dan
perhotelan.
Kedua:
Menyediakan
lapangan
pekerjaan,
kebutuhan hidup
dan fasilitasnya
kepada para
pengikut paham
syi’ah, agar
mereka mau
hidup di rumah
yang dibeli,
sehingga
bertambah
banyak jumlah
penduduk yang
sepaham dengan
kita.
Ketiga:
Membangun
jaringan dan
relasi yang kuat
dengan para
pemodal di pasar
dagang, dengan
para pegawai
kantor
(khususnya
mereka yang
menjabat sebagai
kepala tinggi),
dengan tokoh
publik, dan
dengan siapapun
yang memiliki
hak keputusan
penuh di berbagai
instansi negara.
Di sebagian negara-negara ini,
ada beberapa daerah, yang
sedang dalam proyek
pengembangan, bahkan di sana
ada rencana proyek
pengembangan untuk puluhan
desa, kampung, dan kota kecil
lainnya. Tugas wajib para duta
yang kita kirim adalah membeli
sebanyak mungkin rumah di
desa itu, untuk kemudian dijual
dengan harga yang pantas
kepada orang yang mau
menjual hak miliknya di pusat
kota. Sehingga dengan langkah
ini, kota yang padat
penduduknya bisa kita rebut
dari tangan mereka.
TAHAP KEDUA (sepuluh tahun
kedua):
Kita harus mendorong
masyarakat syi’ah untuk
menghormati UU, taat kepada
para pelaksana UU dan
pegawai negara, serta berusaha
mendapatkan surat ijin resmi
untuk berbagai acara ritual
syi’ah, pendirian masjid,
dan husainiyyat . Karena surat
ijin resmi tersebut, akan kita
ajukan sebagai tanda bukti
resmi di masa-masa mendatang
untuk mengadakan berbagai
acara dengan bebas.
Kita juga harus berkonsentrasi
pada kawasan yang tinggi
tingkat kepadatan
penduduknya, untuk kita
jadikan sebagai tempat diskusi
tentang masalah-masalah
(syiah) yang sangat sensitif.
Para duta syi’ah, -pada dua
tahapan ini- diharuskan untuk
mendapatkan kewarga-
negaraan dari negara yang
ditempatinya, dengan
memanfaatkan relasi atau
hadiah yang sangat berharga
sekalipun. Mereka juga harus
mendorong para kadernya
agar menjadi pegawai negeri,
dan segera masuk -khususnya-
dalam barisan militer negara.
Pada PERTENGAHAN TAHAP
KEDUA:
Harus dihembuskan -secara
rahasia dan tidak langsung-
isu bahwa para ulama ahlus
sunnah dan wahabiah adalah
penyebab kerusakan di
masyarakat, dan berbagai
praktek menyimpang syariat
yang banyak terjadi di negara
itu. Yaitu melalui selebaran-
selebaran yang berisi kritikan,
dengan mengatas-namakan
sebagian badan keagamaan
atau tokoh ahlus sunnah dari
negara lain. Tak diragukan
lagi, ini akan memprovokasi
sejumlah besar rakyat negara
itu, sehingga pada akhirnya
mereka akan menangkap
pimpinan agama atau figur
ahlus sunnah yang dituduh itu,
atau kemungkinan lain; rakyat
negara itu akan menolak isi
selebaran itu, dan para
ulamanya akan
membantahnya dengan sekuat
tenaga. Dan setelah itu kita
munculkan banyak huru hara,
yang akan berakibat pada
diberhentikannya penanggung
jawab masalah itu, atau
digantikannya dengan staf
yang baru.
Langkah ini, akan
menyebabkan buruknya
kepercayaan pemerintah
kepada seluruh ulama di
negaranya, sehingga
menjadikan mereka tidak bisa
menyebarkan agama,
membangun masjid dan pusat
pendidikan agama. Selanjutnya
pemerintah akan menganggap
seluruh ajakan yang berbau
agama sebagai bentuk
pelanggaran terhadap
peraturan negara.
Ditambah lagi, akan
berkembang rasa benci dan
saling menjauh antara
penguasa dengan ulama di
negara itu, sehingga ahlus
sunnah dan wahabiyah akan
kehilangan pelindung mereka
dari dalam, padahal tidak
mungkin ada orang yang
melindungi mereka dari luar.
TAHAP KETIGA (sepuluh
tahun ketiga):
Pada tahap ini, telah terbangun
jaringan yang kuat, antara
duta-duta kita dengan para
pemilik modal dan pegawai
atasan, diantara mereka juga
banyak yang telah masuk
dalam barisan militer dan
jajaran pemerintahan, yang
bekerja dengan penuh
ketenangan dan hati-hati,
tanpa ikut campur dalam
urusan agama, sehingga
kepercayaan penguasa lebih
meningkat lagi dari
sebelumnya.
Pada tahapan ini, di saat
berkembangnya perseteruan,
perpecahan, dan iklim yang
memanas antara penguasa
dengan ulama, maka
diharuskan kepada sebagian
ulama terkemuka syiah yang
telah menjadi penduduk negara
itu, untuk men-sosialisasikan
keberpihakan mereka kepada
penguasa negara itu,
khususnya pada musim-musim
ritual keagamaan
(syi’ah), sekaligus
menampakkan bahwa syi’ah
adalah aliran yang tak
membahayakan pemerintahan
mereka. Apabila situasi
memungkinkan mereka untuk
bersosialisasi melalui media
informasi yang ada, maka
janganlah ragu-ragu
memanfaatkannya untuk
menarik perhatian para
penguasa, sehingga mereka
senang dan menempatkan
kader kita pada jabatan
pemerintahan, dengan tanpa
ada rasa takut atau cemas dari
mereka.
Pada tahapan ini, dengan
adanya perubahan yang terjadi
di banyak pelabuhan, pulau,
dan kota lainnya di negara kita,
ditambah dengan devisa
perbankan kita yang terus
meningkat, kita akan
merencanakan langkah-
langkah untuk menjatuhkan
perekonomian negara-negara
tetangga. Tentu saja para
pemilik modal dengan alasan
keuntungan, keamanan dan
stabilitas ekonomi, akan
mengirimkan seluruh rekening
mereka ke negara kita; dan
ketika kita memberikan
kebebasan kepada semua
orang, dalam menjalankan
seluruh kegiatan ekonominya,
dan pengelolaan rekening
banknya di negara kita,
tentunya negara mereka akan
menyambut rakyat kita, atau
bahkan memberikan
kemudahan dalam kerjasama
ekonomi.
TAHAP KEEMPAT (sepuluh
tahun keempat):
Pada tahap ini, telah terhampar
di depan kita fenomena;
dimana banyak negara yang
para penguasa dan ulamanya
saling bermusuhan, pebisnis
yang hampir bangkrut dan
lari, serta masyarakat yang
tak aman, sehingga siap
menjual hak miliknya dengan
separo harga sekalipun, agar
mereka bisa pindah ke daerah
yang aman.
Di saat terjadinya kegentingan
inilah, para duta kita akan
menjadi pelindung bagi hukum
dan para penguasanya. Apabila
para duta itu bekerja dengan
sungguh-sungguh, tentunya
mereka akan mendapatkan
jabatan terpenting dalam
pemerintahan dan kemiliteran,
sehingga dapat mempersempit
jurang pemisah antara para
pemilik usaha yang ada dengan
para penguasa.
Keadaan seperti ini,
memungkinkan kita untuk
menuduh mereka yang
bekerja dengan tulus untuk
penguasa sebagai para
penghianat negara, dan ini
akan menyebabkan
diberhentikannya mereka atau
bahkan diusir dan diganti
dengan kader kita.
Langkah ini akan
membuahkan dua keuntungan:
Pertama:
Pengikut kita
akan mendapat
kepercayaan
yang lebih baik
dari sebelumnya.
Kedua: Kebencian
ahlus sunnah
akan semakin
meningkat,
karena
meningkatnya
kekuatan syi’ah di
berbagai instansi
negara. Ini akan
mendorong ahlus
sunnah untuk
meningkatkan
langkah
menentang
penguasa. Di saat
seperti itu, kader-
kader kita harus
bersanding
membela
penguasa, dan
mengajak
masyarakat
untuk berdamai
dan tetap
tenang. Dan pada
saat yang
bersamaan,
mereka akan
membeli kembali
rumah dan
barang yang
semula akan
mereka
tinggalkan.
TAHAP KELIMA (sepuluh
tahun terakhir):
Pada sepuluh tahun
kelima, tentunya iklim dunia
telah siap menerima revolusi
ini, karena kita telah
mengambil tiga pilar utama
dari mereka, yang meliputi:
keamanan, ketenangan,
da kenyamanan. Sedangkan
pemerintahan yang berkuasa,
akan menjadi seperti kapal
ditengah badai dan nyaris
tenggelam, sehingga mau
menerima semua masukan
yang akan menyelamatkan
jiwanya.
Di saat seperti ini, kita akan
memberikan masukan melalui
beberapa tokoh penting dan
terkenal, untuk membentuk
himpunan rakyat dalam
rangka memperbaiki keadaan
negara, dan kita akan
membantu penguasa untuk
mengawasi berbagai instansi
dan mengamankan negara. Tak
diragukan lagi, tentunya
mereka akan menerima usulan
itu, sehingga para kader pilihan
kita akan mendapatkan hampir
keseluruhan kursi di
dalamnya. Kenyataan ini tentu
akan menyebabkan larinya
para pengusaha, ulama, dan
pegawai setia pemerintahan,
sehingga kita akan dapat
menggulirkan revolusi islam
kita ke berbagai negara, tanpa
menimbulkan peperangan atau
pertumpahan darah.
Seandainya, pada sepuluh
tahun terakhir, rencana ini
tidak membuahkan hasil, kita
tetap bisa mengadakan
revolusi rakyat dan merebut
kekuasaan dari tangan
penguasa.
Apabila penganut syi’ah adalah
penduduk, penghuni, dan
rakyat negara itu, maka berarti
kita telah menunaikan
kewajiban, yang bisa kita
pertanggung-jawabkan di
depan Allah, agama, dan
madzhab kita.
Bukan tujuan kita untuk
mengantarkan seseorang
kepada tampuk pimpinan,
tetapi tujuan kita hanyalah
menggulirkan
revolusi, sehingga kita mampu
mengangkat bendera
kemenangan Agama Tuhan ini,
dan menampakkan nilai-nilai
kita di seluruh negara.
Selanjutnya kita mampu maju
melawan dunia kafir dengan
kekuatan yang lebih besar, dan
menghias alam dengan cahaya
Islam dan ajaran syi’ah,
sampai datangnya imam mahdi
yang dinantikan))
… selesai sudah naskah misi
revolusi itu…
Lihatlah wahai para pembaca…
betapa busuknya rencana
mereka… betapa besarnya
kebencian mereka terhadap
Ahlus Sunnah… Kita sekarang
tahu bahwa syi’ah bukanlah
sekedar aliran paham biasa…
akan tetapi… ia sekarang
berubah menjadi aliran
pergerakan politik… yang bisa
merongrong eksistensi negara…
lihatlah bagaimana mereka
merencanakan pengguliran
revolusi sedikit demi sedikit…
bagaimana mereka menjadikan
dutanya sebagai alat penyebar
aliran, sekaligus alat
politiknya…
Subhanalloh… semoga Alloh
menyelamatkan kita Ahlus
Sunnah wal Jama’ah dari tipu
daya mereka… Alloh berfirman
(yang artinya): “Mereka
membuat tipu daya, maka Alloh
pun membalas dengan tipu
daya. Dan Alloh adalah sebaik-
baik pembalas tipu daya…” (Ali
Imron: 54)
Semoga tulisan ini bisa
menyadarkan mereka yang
menyuarakan, perlunya
pendekatan antara syi’ah dan
Ahlus Sunnah…
Sungguh mengherankan…
adakah yang masih
mengharapkan kebaikan dari
kaum yang selalu berbohong
atas Alloh dan Rosul-Nya…
adakah yang masih ingin
membangun kerukunan dengan
kaum yang meyakini bahwa
Alqur’annya Ahlus sunnah tidak
orisinil lagi… adakah yang
masih mengharapkan
bersanding dengan kaum yang
mengkafirkan Abu Bakar, Umar,
Utsman, bahkan seluruh
Sahabat Rosul, kecuali tiga saja
(Salman al-Farisy, Miqdad dan
Abu Dzar)….
adakah yang masih
berprasangka baik kepada
kaum yang menuduh Rosululloh
-shollallohu alaihi wasallam-
selama hidupnya telah berzina
dengan Aisyah… adakah Ahlus
Sunnah yang masih
menganggap baik, kaum yang
telah membunuh ratusan
bahkan ribuan ulama Ahlus
Sunnah di Iran dan negara
lainnya… Adakah Ahlus Sunnah
yang masih toleran dengan
kaum yang tidak mengijinkan
satu pun masjid ahlus sunnah
di Tehran Ibu kota Iran….
Sungguh tidak pernah habis rasa
heran ini melihat kenyataan
yang ada di lapangan…
Mungkin banyak diantara kita
yang tidak melihat bukti nyata
dari omongan diatas… mungkin
ada yang mengatakan bahwa
fakta di atas adalah sebatas
tuduhan yang tak beralasan…
tapi ingatlah bahwa diantara
inti ajaran kaum syi’ah adalah
TAKIAH, yakni: membohongi
publik untuk keselamatan diri…
ingatlah bahwa bohong
semacam itu dalam akidah
mereka adalah amalan ibadah
yang berpahala… Ingatlah
hadits palsu yang selalu mereka
gembar-gemborkan: “tidak
punya agama, siapa pun yang
tidak menerapkan takiah”….
ternyata selama ini, kita tidak
melihat kejanggalan yang ada
pada mereka, disebabkan takiah
(baca: kebohongan) mereka
kepada kita…
Ternyata selama ini tidak
terlihat perbedaan yang
mendasar antara kita dan
mereka, karena tabir tebal yang
mereka gunakan untuk
menutupi kebusukan batin…
tapi itulah sepandai-pandai
tupai melompat pasti akan jatuh
juga… selincah-lincah kuda
berlari pasti akan terpleset
juga… inilah diantara bukti
semerbaknya bau busuk
mereka… Alhamdulillah..
awwalan wa aakhiron berkat
Alloh azza wa jall terbuka juga
misi rahasia jangka panjang
mereka…
subhanakallohumma wa
bihamdika… wa
tabaarokasmuk wa ta’ala
jadduk… wa laa ilaaha
ghoiruk…
wassalam..
(oleh: Addariny, di Madinah, 1
juni 2009)
NB: bagi anda yang ingin
membaca naskah yang kami
terjemahkan, kami sertakan di
sini naskah aslinya:
___________________
ﺔﻄﺨﻟﺍ ﺔﻳﺮﺴﻟﺍ
ﺍﺫﺇ ﻢﻟ ﻦﻜﻧ ﻦﻳﺭﺩﺎﻗ ﻰﻠﻋ ﺮﻳﺪﺼﺗ
ﺎﻨﺗﺭﻮﺛ ﻰﻟﺇ ﺩﻼﺒﻟﺍ ﺔﻴﻣﻼﺳﻹﺍ
ﺓﺭﻭﺎﺠﻤﻟﺍ ﻼﻓ ﻚﺷ ﻥﺃ ﺔﻓﺎﻘﺛ ﻚﻠﺗ
ﺩﻼﺒﻟﺍ ﺔﺟﻭﺰﻤﻤﻟﺍ ﺔﻓﺎﻘﺜﺑ ﺏﺮﻐﻟﺍ
ﺎﻨﻤﺟﺎﻬﺗ ﻑﻮﺳ ﺮﺼﺘﻨﺗﻭ ﺎﻨﻴﻠﻋ .
ﺪﻗﻭ ﺖﻣﺎﻗ ﻥﻵﺍ ﻞﻀﻔﺑ ﻪﻠﻟﺍ ﺔﻴﺤﻀﺗﻭ
ﺔﻣﺃ ﻡﺎﻣﻹﺍ ﺔﻠﺳﺎﺒﻟﺍ ﺔﻟﻭﺩ ﻲﻨﺛﻹﺍ
ﺔﻳﺮﺸﻋ ﻲﻓ ﻥﺍﺮﻳﺇ ﺪﻌﺑ ﻥﻭﺮﻗ ،ﺓﺪﻳﺪﻋ
ﻚﻟﺬﻟﻭ ﻦﺤﻨﻓ – ًﺀﺎﻨﺑﻭ ﻰﻠﻋ ﺕﺍﺩﺎﺷﺭﺇ
ﺀﺎﻤﻋﺰﻟﺍ ﺔﻌﻴﺸﻟﺍ -ﻦﻴﻠﺠﺒﻤﻟﺍ ﻞﻤﺤﻧ
ًﺎﺒﺟﺍﻭ ًﺍﺮﻴﻄﺧ ًﻼﻴﻘﺛﻭ ﻮﻫﻭ ﺮﻳﺪﺼﺗ
؛ﺓﺭﻮﺜﻟﺍ ﺎﻨﻴﻠﻋﻭ ﻥﺃ ﻑﺮﺘﻌﻧ ﻥﺃ
ﺎﻨﺘﻣﻮﻜﺣ ًﻼﻀﻓ ﻦﻋ ﺎﻬﺘﻤﻬﻣ ﻲﻓ ﻆﻔﺣ
ﻝﻼﻘﺘﺳﺍ ﺩﻼﺒﻟﺍ ﻕﻮﻘﺣﻭ ،ﺐﻌﺸﻟﺍ ﻲﻬﻓ
ﺔﻣﻮﻜﺣ ﺔﻴﺒﻫﺬﻣ ﺐﺠﻳﻭ ﻥﺃ ﻞﻌﺠﻧ
ﺮﻳﺪﺼﺗ ﺓﺭﻮﺜﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﺱﺃﺭ ﺕﺎﻳﻮﻟﻭﻷﺍ .
ﻦﻜﻟ ًﺍﺮﻈﻧ ﻊﺿﻮﻠﻟ ﻲﻤﻟﺎﻌﻟﺍ ﻲﻟﺎﺤﻟﺍ
ﻦﻴﻧﺍﻮﻘﻟﺍﻭ ﺔﻴﻟﻭﺪﻟﺍ ﺎﻤﻛ– َﺢﻠُﻄﺻﺍ
ﻰﻠﻋ -ﺎﻬﺘﻴﻤﺴﺗ ﻻ ﻦﻜﻤﻳ ﺮﻳﺪﺼﺗ
ﺓﺭﻮﺜﻟﺍ ﺎﻤﺑﺭ ﻞﺑ ﻥﺮﺘﻗﺍ ﻚﻟﺫ ﺭﺎﻄﺧﺄﺑ
ﺔﻤﻴﺴﺟ ﺓﺮﻣﺪﻣ .
ﺍﺬﻬﻟﻭ ﺎﻨﻧﺈﻓ ﻝﻼﺧ ﺙﻼﺛ ﺕﺎﺴﻠﺟ
ﺀﺍﺭﺂﺑﻭ ﺔﻴﻋﺎﻤﺟﺇ ﻪﺒﺷ ﻦﻴﻛﺭﺎﺸﻤﻟﺍ ﻦﻣ
ﺀﺎﻀﻋﺃﻭ ﻥﺎﺠﻠﻟﺍ ﺎﻨﻌﺿﻭ ﺔﻄﺧ ﺔﻴﺴﻤﺧ
ﻞﻤﺸﺗ ﺲﻤﺧ ،ﻞﺣﺍﺮﻣ ﺓّﺪﻣﻭ ﻞﻛ ﺔﻠﺣﺮﻣ
ﺮﺸﻋ ،ﺕﺍﻮﻨﺳ ﻡﻮﻘﻨﻟ ﺮﻳﺪﺼﺘﺑ ﺓﺭﻮﺜﻟﺍ
ﺔﻴﻣﻼﺳﻹﺍ ﻰﻟﺇ ﻊﻴﻤﺟ ﻝﻭﺪﻟﺍ
ﺓﺭﻭﺎﺠﻤﻟﺍ ﺪﺣﻮﻧﻭ ﻡﻼﺳﻹﺍ ًﻻﻭﺃ ؛ ﻥﻷ
ﺮﻄﺨﻟﺍ ﻱﺬﻟﺍ ﺎﻨﻬﺟﺍﻮﻳ ﻦﻣ ﻡﺎﻜﺤﻟﺍ
ﻦﻴﻴﺑﺎﻫﻮﻟﺍ ﻱﻭﺫﻭ ﻝﻮﺻﻷﺍ ﺔﻴﻨﺴﻟﺍ
ﺮﺒﻛﺃ ﺮﻴﺜﻜﺑ ﻦﻣ ﺮﻄﺨﻟﺍ ﻱﺬﻟﺍ
ﺎﻨﻬﺟﺍﻮﻳ ﻦﻣ ﻕﺮﺸﻟﺍ ﺏﺮﻐﻟﺍﻭ ؛ ﻥﻷ
ﺀﻻﺆﻫ ﻦﻴﻴﺑﺎﻫﻮﻟﺍ) ﻞﻫﺃﻭ (ﺔّﻨﺴﻟﺍ
ﻥﻮﻀﻫﺎﻨﻳ ﺎﻨﺘﻛﺮﺣ ﻢﻫﻭ ﺀﺍﺪﻋﻷﺍ
ﻥﻮﻴﻠﺻﻷﺍ ﺔﻳﻻﻮﻟ ﻪﻴﻘﻔﻟﺍ ﺔﻤﺋﻷﺍﻭ
،ﻦﻴﻣﻮﺼﻌﻤﻟﺍ ﻰﺘﺣ ﻢﻬﻧﺇ ﻥﻭﺪﻌﻳ
ﺩﺎﻤﺘﻋﺍ ﺐﻫﺬﻤﻟﺍ ﻲﻌﻴﺸﻟﺍ ﺐﻫﺬﻤﻛ
ﻲﻤﺳﺭ ًﺍﺭﻮﺘﺳﺩ ﺪﻠﺒﻠﻟ ًﺍﺮﻣﺃ ًﺎﻔﻟﺎﺨﻣ
ﻉﺮﺸﻠﻟ ﻑﺮـﻌﻟﺍﻭ ، ﻢـﻫﻭ ﻚـﻟﺬـﺑ
ﺪــﻗ ﺍﻮـــﻘﺷ ﻡﻼــﺳﻹﺍ ﻰـﻟﺇ
ﻦﻴــﻋﺮﻓ ﻦــﻳﺩﺎـﻀﺘﻣ .
ﺀﺎﻨﺑ ﻰﻠﻋ :ﺍﺬﻫ ﺐﺠﻳ ﺎﻨﻴﻠﻋ ﻥﺃ ﺪﻳﺰﻧ
ﺎﻧﺫﻮﻔﻧ ﻲﻓ ﻖﻃﺎﻨﻤﻟﺍ ﺔّﻴﻨﺴﻟﺍ ﻞﺧﺍﺩ
،ﻥﺍﺮﻳﺇ ﺔﺻﺎﺨﺑﻭ ﻥﺪﻤﻟﺍ ،ﺔﻳﺩﻭﺪﺤﻟﺍ
ﺪﻳﺰﻧﻭ ﻦﻣ ﺩﺪﻋ ﺎﻧﺪﺟﺎﺴﻣ ﻭ
(ﺕﺎﻴﻨﻴﺴﺤﻟﺍ) ﻢﻴﻘﻧﻭ ﺕﻻﺎﻔﺘﺣﻻﺍ
ﺔﻴﺒﻫﺬﻤﻟﺍ ﻦﻣ ﺮﺜﻛﺃ ﻱﺫ ،ﻞﺒﻗ ﺔﻳﺪﺠﺑﻭ
،ﺮﺜﻛﺃ ﺐﺠﻳﻭ ﻥﺃ ﺊﻴﻬﻧ ﻮﺠﻟﺍ ﻲﻓ
ﻥﺪﻤﻟﺍ ﻲﺘﻟﺍ ﺎﻬﻨﻜﺴﻳ 90 ﻰﻟﺇ %100
ﻦﻣ ﺔﻨﺴﻟﺍ ﻰﺘﺣ ﻢﺘﻳ ﻞﻴﺣﺮﺗ ﺩﺍﺪﻋﺃ
ﺓﺮﻴﺒﻛ ﻦﻣ ﺔﻌﻴﺸﻟﺍ ﻦﻣ ﻥﺪﻤﻟﺍ ﻯﺮﻘﻟﺍﻭ
ﺔﻴﻠﺧﺍﺪﻟﺍ ،ﺎﻬﻴﻟﺇ ﻥﻮﻤﻴﻘﻳﻭ ﺎﻬﻴﻓ
ﻰﻟﺇ ﺪﺑﻷﺍ ﻰﻨﻜﺴﻠﻟ ﻞﻤﻌﻟﺍﻭ
،ﺓﺭﺎﺠﺘﻟﺍﻭ ﺐﺠﻳﻭ ﻰﻠﻋ ﺔﻟﻭﺪﻟﺍ
ﺮﺋﺍﻭﺪﻟﺍﻭ ﺔﻴﻣﻮﻜﺤﻟﺍ ﻥﺃ ﻞﻌﺠﺗ ﺀﻻﺆﻫ
ﻦﻴﻨﻃﻮﺘﺴﻤﻟﺍ ﺖﺤﺗﻭ ﺎﻬﺘﻳﺎﻤﺣ ﻞﻜﺸﺑ
ﺮﺷﺎﺒﻣ ﻢﺘﻴﻟ ﺝﺍﺮﺧﺇ ﺕﺍﺭﺍﺩﺇ ﻥﺪﻤﻟﺍ
ﺰﻛﺍﺮﻤﻟﺍﻭ ﺔﻴﻓﺎﻘﺜﻟﺍ ﺔﻴﻋﺎﻤﺘﺟﻻﺍﻭ
ﺭﻭﺮﻤﺑ ﻦﻣﺰﻟﺍ ﻦﻣ ﺪﻳ ﻦﻴﻨﻃﺍﻮﻤﻟﺍ
ﻦﻴﻘﺑﺎﺴﻟﺍ ﻦﻣ ﺔّﻨﺴﻟﺍ ﺔﻄﺨﻟﺍﻭ – ﻲﺘﻟﺍ
ﺎﻫﺎﻨﻤﺳﺭ ﺮﻳﺪﺼﺘﻟ -ﺓﺭﻮﺜﻟﺍ ًﺎﻓﻼﺧ
ﻱﺃﺮﻟ ﺮﻴﺜﻛ ﻦﻣ ﻞﻫﺃ ،ﺮﻈﻨﻟﺍ ﺮﻤﺜﺘﺳ
ﻥﻭﺩ ﺞﻴﺠﺿ ﻭﺃ ﺔﻗﺍﺭﺇ ﺀﺎﻣﺪﻠﻟ ﻭﺃ ﻰﺘﺣ
ﺩﺭ ﻞﻌﻓ ﻦﻣ ﻯﻮﻘﻟﺍ ﻰﻤﻈﻌﻟﺍ ﻲﻓ
،ﻢﻟﺎﻌﻟﺍ ﻥﺇﻭ ﻝﺍﻮﻣﻷﺍ ﻲﺘﻟﺍ ﻖﻔﻨﺘﺳ
ﻲﻓ ﺍﺬﻫ ﻞﻴﺒﺴﻟﺍ ﻦﻟ ﻥﻮﻜﺗ ﺕﺎﻘﻔﻧ ﻥﻭﺩ
ﺪﺋﺎﻋ.
ﻕﺮﻃ ﺖﻴﺒﺜﺗ ﻥﺎﻛﺭﺃ ﺔﻟﻭﺪﻟﺍ : ﻦﺤﻧ
ﻢﻠﻌﻧ ﻥﺃ ﺖﻴﺒﺜﺗ ﻥﺎﻛﺭﺃ ﻞﻛ ﺔﻟﻭﺩ
ﻅﺎﻔﺤﻟﺍﻭ ﻰﻠﻋ ﻞﻛ ﺔﻣﺃ ﻭﺃ ﺐﻌﺷ ﻲﻨﺒﻨﻳ
ﻰﻠﻋ ﺲﺳﺃ ﺔﺛﻼﺛ :
ﻝﻭﻷﺍ : ﺓﻮﻘﻟﺍ ﻲﺘﻟﺍ ﺎﻬﻜﻠﻤﺗ ﺔﻄﻠﺴﻟﺍ
ﺔﻤﻛﺎﺤﻟﺍ.
ﻲﻧﺎﺜﻟﺍ : ﻢﻠﻌﻟﺍ ﺔﻓﺮﻌﻤﻟﺍﻭ ﺪﻨﻋ
ﻦﻴﺜﺣﺎﺒﻟﺍﻭ ﺀﺎﻤﻠﻌﻟﺍ.
ﺚﻟﺎﺜﻟﺍ : ﺩﺎﺼﺘﻗﻻﺍ ﺰﻛﺮﻤﺘﻤﻟﺍ ﻲﻓ
ﻱﺪﻳﺃ ﺱﻭﺅﺭ ﺏﺎﺤﺻﺃ ﻝﺍﻮﻣﻷﺍ .
ﺍﺫﺇ ﺎﻨﻌﻄﺘﺳﺍ ﻥﺃ ﻝﺰﻟﺰﻧ ﻥﺎﻴﻛ ﻚﻠﺗ
ﺕﺎﻣﻮﻜﺤﻟﺍ ﺩﺎﺠﻳﺈﺑ ﻑﻼﺨﻟﺍ ﻦﻴﺑ
ﻡﺎﻜﺤﻟﺍ ،ﺀﺎﻤﻠﻌﻟﺍﻭ ﺖِّﺘَﺸُﻧﻭ ﺏﺎﺤﺻﺃ
ﺱﻭﺅﺭ ﻝﺍﻮﻣﻷﺍ ﻲﻓ ﻚﻠﺗ ﺩﻼﺒﻟﺍ
ﺎﻬﺑﺬﺠﻧﻭ ﻰﻟﺇ ،ﺎﻧﺩﻼﺑ ﻭﺃ ﻰﻟﺇ ﺩﻼﺑ
ﻯﺮﺧﺃ ﻲﻓ ،ﻢﻟﺎﻌﻟﺍ ﻥﻮﻜﻧ ﻼﺑ ﺐﻳﺭ ﺪﻗ
ﺎﻨﻘﻘﺣ ًﺎﺣﺎﺠﻧ ًﺍﺮﻫﺎﺑ ًﺎﺘﻔﻠﻣﻭ
؛ﺮﻈﻨﻠﻟ ﺎﻨﻧﻷ ﻢﻫﺎﻧﺪﻘﻓﺃ ﻚﻠﺗ
ﻥﺎﻛﺭﻷﺍ ﺔﺛﻼﺜﻟﺍ .
ﺎﻣﺃﻭ ﺔﻴﻘﺑ ﺏﻮﻌﺸﻟﺍ ﻲﺘﻟﺍ ﻞﻜﺸﺗ 70
ﻰﻟﺇ %80 ﻦﻣ ﻥﺎﻜﺳ ﻞﻛ ﺪﻠﺑ ﻢﻬﻓ
ﻉﺎﺒﺗﺃ ﺓﻮﻘﻟﺍ ﻢﻜﺤﻟﺍﻭ ﻥﻮﻜﻤﻬﻨﻣﻭ ﻲﻓ
ﺭﻮﻣﺃ ﻢﻬﺘﺸﻴﻌﻣ ﻞﻴﺼﺤﺗﻭ ﻢﻬﻗﺯﺭ ﻦﻣ
ﺰﺒﺨﻟﺍ ؛ﻯﻭﺄﻤﻟﺍﻭ ﺍﺬﻟﻭ ﻢﻬﻓ
ﻥﻮﻌﻓﺍﺪﻳ ﻦﻤﻋ ﻚﻠﻤﻳ ﺓﻮﻘﻟﺍ .
ﺀﻼﺘﻋﻻﻭ ﻱﺃ ﺢﻄﺳ ﻪﻧﺈﻓ ﺪﺑﻻ ﻦﻣ ﺩﻮﻌﺻ
ﺔﺟﺭﺪﻟﺍ ﻰﻟﻭﻷﺍ ﻪﻴﻟﺇ .
ﺎﻨﻧﺍﺮﻴﺟﻭ ﻦﻣ ﻞﻫﺃ ﺔﻨﺴﻟﺍ
ﺔﻴﺑﺎﻫﻮﻟﺍﻭ ﻢﻫ : ﺎﻴﻛﺮﺗ ﻕﺍﺮﻌﻟﺍﻭ
ﻥﺎﺘﺴﻧﺎﻐﻓﺃﻭ ﻥﺎﺘﺴﻛﺎﺑﻭ ﺩﺪﻋﻭ ﻦﻣ
ﺕﺍﺭﺎﻣﻹﺍ ﻲﻓ ﺔﻴﺷﺎﺤﻟﺍ ﺔﻴﺑﻮﻨﺠﻟﺍ
ﻞﺧﺪﻣﻭ ﺞﻴﻠﺨﻟﺍ) !(ﻲﺳﺭﺎﻔﻟﺍ ﻲﺘﻟﺍ
ﻭﺪﺒﺗ ًﻻﻭﺩ ﺓﺪﺤﺘﻣ ﻲﻓ ﺮﻫﺎﻈﻟﺍ ﻻﺇ
ﺔﻘﻴﻘﺤﻟﺍ ﻲﻓ ﺎﻬﻧﺃ ﺔﻔﻠﺘﺨﻣ .
ﻩﺬﻬﻟﻭ ﺔﻘﻄﻨﻤﻟﺍ ﺕﺍﺬﻟﺎﺑ ﺔﻴﻤﻫﺃ
ﻯﺮﺒﻛ ﺀﺍﻮﺳ ﻲﻓ ﻲﺿﺎﻤﻟﺍ ﻭﺃ ﺮﺿﺎﺤﻟﺍ
ﺎﻤﻛ ﺎﻬﻧﺃ ﺮﺒﺘﻌﺗ ﻡﻮﻘﻠﺣ ﺓﺮﻜﻟﺍ
ﺔﻴﺿﺭﻷﺍ ﻦﻣ ﺚﻴﺣ ،ﻂﻔﻨﻟﺍ ﻻﻭ ﻲﻓ ﺪﺟﻮﺗ
ﻢﻟﺎﻌﻟﺍ ﺔﻄﻘﻧ ﺮﺜﻛﺃ ﺔﻴﺳﺎﺴﺣ ،ﺎﻬﻨﻣ
ﻚﻠﻤﻳﻭ ﻡﺎﻜﺣ ﻩﺬﻫ ﻖﻃﺎﻨﻤﻟﺍ ﺐﺒﺴﺑ ﻊﻴﺑ
ﻂﻔﻨﻟﺍ ﺕﺎﻴﻧﺎﻜﻣﺇ ﺓﺎﻴﺤﻟﺍ …
ﺕﺎﺌﻓ ﺏﻮﻌﺷ ﻥﺎﻜﺳﻭ:ﺔﻘﻄﻨﻤﻟﺍ ﻩﺬﻫ
ﻢﻫ ﺩﻼﺒﻟﺍ ﺙﻼﺛ ﺕﺎﺌﻓ :
ﺔﺌﻔﻟﺍ ﻰﻟﻭﻷﺍ : ﻢﻫ ﻭﺪﺒﻟﺍ ﻞﻫﺃﻭ
ﺀﺍﺮﺤﺼﻟﺍ ﻦﻳﺬﻟﺍ ﺩﻮﻌﻳ ﻢﻫﺩﻮﺟﻭ ﻲﻓ
ﻩﺬﻫ ﺩﻼﺒﻟﺍ ﺕﺎﺌﻣ ﻰﻟﺇ ﻦﻴﻨﺴﻟﺍ .
ﺔﺌﻔﻟﺍ ﺔﻴﻧﺎﺜﻟﺍ : ﻢﻫ ﻦﻳﺬﻟﺍ ﺍﻭﺮﺟﺎﻫ
ﻦﻣ ﺭﺰﺠﻟﺍ ﺊﻧﺍﻮﻤﻟﺍﻭ ﻲﺘﻟﺍ ﻦﻣ ﺮﺒﺘﻌﺗ
ﺎﻨﺿﺭﺃ ،ﻡﻮﻴﻟﺍ ﺕﺃﺪﺑﻭ ﻢﻬﺗﺮﺠﻫ ﺬﻨﻣ
ﺪﻬﻋ ﻩﺎﺸﻟﺍ ﻞﻴﻋﺎﻤﺳﺇ ،ﻱﻮﻔﺼﻟﺍ
ﺕﺮﻤﺘﺳﺍﻭ ﻲﻓ ﺪﻬﻋ ﺭﺩﺎﻧ ﻩﺎﺷ ﺭﺎﺸﻓﺍ
ﻢﻳﺮﻛﻭ ﻥﺎﺧ ﻙﻮﻠﻣﻭ ﺭﺎﺟﺎﻘﻟﺍ ﺓﺮﺳﺃﻭ
،ﻱﻮﻠﻬﺒﻟﺍ ﺖﺛﺪﺣﻭ ﺕﺍﺮﺠﻫ ﺔﻗﺮﻔﺘﻣ
ﺬﻨﻣ ﺔﻳﺍﺪﺑ ﺔﻴﻣﻼﺳﻹﺍ ﺓﺭﻮﺜﻟﺍ .
ﺔﺌﻔﻟﺍﻭ ﺔﺜﻟﺎﺜﻟﺍ : ﻢﻫ ﻦﻣ ﻝﻭﺪﻟﺍ
ﺔﻴﺑﺮﻌﻟﺍ ﻯﺮﺧﻷﺍ ﻦﻣﻭ ﻥﺪﻣ ﻥﺍﺮﻳﺇ
ﺔﻴﻠﺧﺍﺪﻟﺍ.
ﺎﻣﺃ ﺓﺭﺎﺠﺘﻟﺍ ﺕﺎﻛﺮﺷﻭ ﺩﺍﺮﻴﺘﺳﻻﺍ
ﺮﻳﺪﺼﺘﻟﺍﻭ ﺀﺎﻨﺒﻟﺍﻭ ﺮﻄﻴﺴﻴﻓ ﺎﻬﻴﻠﻋ
ﻲﻓ ﺐﻟﺎﻐﻟﺍ ﺮﻴﻏ ﻦﻴﻨﻃﺍﻮﻤﻟﺍ
،ﻦﻴﻴﻠﺻﻷﺍ ﺶﻴﻌﻳﻭ ﻥﺎﻜﺴﻟﺍ
ﻥﻮﻴﻠﺧﺍﺪﻟﺍ ﻦﻣ ﻩﺬﻫ ﺩﻼﺒﻟﺍ ﻰﻠﻋ
ﺭﺎﺠﻳﺇ ﺕﺎﻳﺎﻨﺒﻟﺍ ﻊﻴﺑﻭ ﻲﺿﺍﺭﻷﺍ
،ﺎﻬﺋﺍﺮﺷﻭ ﺎﻣﺃﻭ ﺀﺎﺑﺮﻗﺃ ﻱﻭﺫ
ﺫﻮﻔﻨﻟﺍ ﻢﻬﻓ ﻥﻮﺸﻴﻌﻳ ﻰﻠﻋ ﺐﺗﺍﻭﺮﻟﺍ
ﻦﻣ ﺓﺪﺋﺎﻌﻟﺍ ﻊﻴﺑ ﻂﻔﻨﻟﺍ .
ﺎﻣﺃ ﺩﺎﺴﻔﻟﺍ ﻲﻋﺎﻤﺘﺟﻻﺍ ﻲﻓﺎﻘﺜﻟﺍﻭ
ﻝﺎﻤﻋﻷﺍﻭ ﺔﻔﻟﺎﺨﻤﻟﺍ ﻡﻼﺳﻺﻟ ﻲﻬﻓ
ﺔﺤﺿﺍﻭ ،ﻥﺎﻴﻌﻠﻟ ﻢﻈﻌﻣﻭ ﻦﻴﻨﻃﺍﻮﻤﻟﺍ
ﻲﻓ ﻩﺬﻫ ﺩﻼﺒﻟﺍ ﻥﻮﻀﻘﻳ ﻢﻬﺗﺎﻴﺣ ﻲﻓ
ﺱﺎﻤﻐﻧﻻﺍ ﻲﻓ ﺕﺍﺬﻠﻤﻟﺍ ﺔﻳﻮﻴﻧﺪﻟﺍ
ﺭﻮﺠﻔﻟﺍﻭ ﻖﺴﻔﻟﺍﻭ !
ﺪﻗﻭ ﻡﺎﻗ ﺮﻴﺜﻛ ﻢﻬﻨﻣ ﺀﺍﺮﺸﺑ ﻖﻘﺸﻟﺍ
ﻢﻬﺳﺃﻭ ﻊﻧﺎﺼﻤﻟﺍ ﻉﺍﺪﻳﺇﻭ ﺱﻭﺅﺭ
ﻝﺍﻮﻣﻷﺍ ﻲﻓ ﺎﺑﻭﺭﻭﺃ ﺎﻜﻳﺮﻣﺃﻭ ﺔﺻﺎﺧﻭ
ﻲﻓ ﻥﺎﺑﺎﻴﻟﺍ ﺍﺮﺘﻠﺠﻧﺇﻭ ﺪﻳﻮﺴﻟﺍﻭ
ﺍﺮﺴﻳﻮﺳﻭ ًﺎﻓﻮﺧ ﻦﻣ ﺏﺍﺮﺨﻟﺍ
ﻲﻠﺒﻘﺘﺴﻤﻟﺍ ﻢﻫﺩﻼﺒﻟ .
ﻥﺇ ﺎﻨﺗﺮﻄﻴﺳ ﻰﻠﻋ ﻩﺬﻫ ﻝﻭﺪﻟﺍ ﻲﻨﻌﺗ
ﺓﺮﻄﻴﺴﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﻒﺼﻧ ﻢﻟﺎﻌﻟﺍ .
ﺏﻮﻠﺳﺃ ﺬﻴﻔﻨﺗ ﺔﻄﺨﻟﺍ ﺓﺪﻌُﻤﻟﺍ :
ﺀﺍﺮﺟﻹﻭ ﻩﺬﻫ ﺔﻄﺨﻟﺍ ﺔﻴﻨﻴﺴﻤﺨﻟﺍ
ﺎﻨﻴﻠﻋ ﺉﺩﺎﺑ ﻱﺫ ﺀﺪﺑ ﻥﺃ ﻦﺴﺤﻧ
ﺎﻨﺗﺎﻗﻼﻋ ﻊﻣ ﻝﻭﺩ ﺭﺍﻮﺠﻟﺍ ﺐﺠﻳﻭ ﻥﺃ
ﻥﻮﻜﻳ ﻙﺎﻨﻫ ﻡﺍﺮﺘﺣﺍ ﻝﺩﺎﺒﺘﻣ ﺔﻗﻼﻋﻭ
ﺔﻘﻴﺛﻭ ﺔﻗﺍﺪﺻﻭ ﺎﻨﻨﻴﺑ ﻢﻬﻨﻴﺑﻭ ﻰﺘﺣ
ﺎﻨﻧﺇ ﻑﻮﺳ ﺎﻨﺗﺎﻗﻼﻋ ﻦﺴﺤﻧ ﻊﻣ ﻕﺍﺮﻌﻟﺍ
ﺪﻌﺑ ﺏﺮﺤﻟﺍ ﻡﺍﺪﺻ ﻁﻮﻘﺳﻭ ﻦﻴﺴﺣ ؛ ﻚﻟﺫ
ﻥﺃ ﻁﺎﻘﺳﺇ ﻒﻟﺃ ﻖﻳﺪﺻ ﻥﻮﻫﺃ ﻦﻣ ﻁﺎﻘﺳﺇ
ﻭﺪﻋ ﺪﺣﺍﻭ .
ﻲﻓﻭ ﻝﺎﺣ ﺩﻮﺟﻭ ﺕﺎﻗﻼﻋ ﺔﻴﻓﺎﻘﺛ
ﺔﻴﺳﺎﻴﺳﻭ ﺔﻳﺩﺎﺼﺘﻗﺍﻭ ﺎﻨﻨﻴﺑ ﻢﻬﻨﻴﺑﻭ
ﻑﻮﺴﻓ ﺮﺟﺎﻬﻳ ﻼﺑ ﺐﻳﺭ ﺩﺪﻋ ﻦﻣ
ﻦﻴﻴﻧﺍﺮﻳﻹﺍ ﻰﻟﺇ ﻩﺬﻫ ؛ﻝﻭﺪﻟﺍ
ﺎﻨﻨﻜﻤﻳﻭ ﻦﻣ ﻢﻬﻟﻼﺧ ﻝﺎﺳﺭﺇ ﺩﺪﻋ ﻦﻣ
ﺀﻼﻤﻌﻟﺍ ﻦﻳﺮﺟﺎﻬﻤﻛ ًﺍﺮﻫﺎﻇ ﻥﻮﻧﻮﻜﻳﻭ
ﻲﻓ ﺔﻘﻴﻘﺤﻟﺍ ﻦﻣ ﻦﻴﻠﻣﺎﻌﻟﺍ ﻲﻓ
،ﻡﺎﻈﻨﻟﺍ ﻑﻮﺳﻭ ﺩﺪﺤﺗ ﻢﻬﻔﺋﺎﻇﻭ ﻦﻴﺣ
ﻝﺎﺳﺭﻹﺍﻭ ﺔﻣﺪﺨﻟﺍ .
ﻻ ﺍﻭﺮﻜﻔﺗ ﻥﺃ ﻦﻴﺴﻤﺧ ﺔﻨﺳ ﺪﻌﺗ ًﺍﺮﻤﻋ
؛ًﻼﻳﻮﻃ ﺪﻘﻓ ﺝﺎﺘﺣﺍ ﺡﺎﺠﻧ ﺎﻨﺗﺭﻮﺛ ﺔﻄﺧ
ﺖﻣﺍﺩ ﻦﻳﺮﺸﻋ ،ﺔﻨﺳ ﺫﻮﻔﻧ ﻥﺇﻭ ﺎﻨﺒﻫﺬﻣ
ﻱﺬﻟﺍ ﻊﺘﻤﺘﻳ ﻪﺑ ﻰﻟﺇ ﺪﺣ ﺎﻣ ﻲﻓ
ﺮﻴﺜﻜﻟﺍ ﻦﻣ ﻚﻠﺗ ﻝﻭﺪﻟﺍ ﻢﻟ ﺎﻫﺮﺋﺍﻭﺩﻭ
ﻦﻜﻳ ﺪﻴﻟﻭ ﺔﻄﺧ ﻡﻮﻳ ﺪﺣﺍﻭ ﻭﺃ ،ﻦﻴﻣﻮﻳ
ﻞﺑ ﻢﻟ ﻦﻜﻳ ﺎﻨﻟ ﻲﻓ ﻱﺃ ﺔﻟﻭﺩ ﻥﻮﻔﻇﻮﻣ
ًﻼﻀﻓ ﻦﻋ ﺮﻳﺯﻭ ﻭﺃ ﻞﻴﻛﻭ ﻭﺃ ﻢﻛﺎﺣ ،
ﻰﺘﺣ ﻥﺇ ﻕﺮﻔﻟﺍ ﺔﻴﺑﺎﻫﻮﻟﺍ
ﺔﻴﻌﻓﺎﺸﻟﺍﻭ ﺔﻴﻔﻨﺤﻟﺍﻭ ﺔﻴﻜﻟﺎﻤﻟﺍﻭ
ﺔﻴﻠﺒﻨﺤﻟﺍﻭ ﺖﻧﺎﻛ ﺎﻧﺮﺒﺘﻌﺗ ﻦﻣ
،ﻦﻳﺪﺗﺮﻤﻟﺍ ﺪﻗﻭ ﻡﺎﻗ ﻉﺎﺒﺗﺃ ﻩﺬﻫ
ﺐﻫﺍﺬﻤﻟﺍ ﻞﺘﻘﻟﺎﺑ ﻡﺎﻌﻟﺍ ﺔﻌﻴﺸﻠﻟ
ًﺍﺭﺍﺮﻣ ﺢﻴﺤﺻ ،ًﺍﺭﺍﺮﻜﺗﻭ ﺎﻨﻧﺃ ﻢﻟ ﻦﻜﻧ
ﻲﻓ ﻚﻠﺗ ،ﻡﺎﻳﻷﺍ ﻦﻜﻟ ﺎﻧﺩﺍﺪﺟﺃ ﺪﻗ
،ﺍﻮﻧﺎﻛ ﺎﻨﺗﺎﻴﺣﻭ ﻡﻮﻴﻟﺍ ﺓﺮﻤﺛ
ﻢﻫﺭﺎﻜﻓﻷ ﻢﻬﺋﺍﺭﺁﻭ ﻢﻬﻴﻋﺎﺴﻣﻭ ﺎﻤﺑﺭﻭ
ﻦﻟ ﻥﻮﻜﻧ ﻦﺤﻧ ﺎﻨﺴﻔﻧﺃ ﻲﻓ ﻞﺒﻘﺘﺴﻤﻟﺍ
ﻦﻜﻟ ﺎﻨﺗﺭﻮﺛ ﺎﻨﺒﻫﺬﻣﻭ .ﻥﺎﻴﻗﺎﺑ ﻻﻭ
ﻲﻔﻜﻳ ﺀﺍﺩﻷ ﺍﺬﻫ ﺐﺟﺍﻮﻟﺍ ﻲﺒﻫﺬﻤﻟﺍ
ﺔﻴﺤﻀﺘﻟﺍ ﺓﺎﻴﺤﻟﺎﺑ ﺰﺒﺨﻟﺍﻭ ﻲﻟﺎﻐﻟﺍﻭ
،ﺲﻴﻔﻨﻟﺍﻭ ﻞﺑ ﺐﺟﻮﺘﻳ ﻥﺃ ﻥﻮﻜﻳ ﻙﺎﻨﻫ
ﺞﻣﺎﻧﺮﺑ ﺐﺠﻳﻭ،ﺱﻭﺭﺪﻣ ﺩﺎﺠﻳﺇ ﺕﺎﻄﻄﺨﻣ
ﻮﻟﻭ ﺖﻧﺎﻛ ﺔﺌﻤﺴﻤﺨﻟ ﻡﺎﻋ ﻞﺒﻘﻣ ًﻼﻀﻓ
ﻦﻋ ﻦﻴﺴﻤﺧ ﻦﺤﻨﻓ؛ﺔﻨﺳ ﺔﺛﺭﻭ ﻦﻴﻳﻼﻣ
ﺀﺍﺪﻬﺸﻟﺍ ﻦﻳﺬﻟﺍ ﺍﻮﻠﺘُﻗ ﺪﻴﺑ
ﻦﻴﻃﺎﻴﺸﻟﺍ ﻦﻴﻤﻠﺳﺄﺘﻤﻟﺍ (ﺔﻨﺴﻟﺍ)
ﺕﺮﺟﻭ ﻢﻫﺅﺎﻣﺩ ﺬﻨﻣ ﺓﺎﻓﻭ ﻝﻮﺳﺮﻟﺍ ﻰﻠﺻ
ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻠﺳﻭ ﻲﻓ ﻯﺮﺠﻣ ﺦﻳﺭﺎﺘﻟﺍ
ﻰﻟﺇ ﺎﻨﻣﻮﻳ ﺍﺬﻫ ، ﻢﻟﻭ ﻒﺠﺗ ﻩﺬﻫ
ﺀﺎﻣﺪﻟﺍ ﺪﻘﺘﻌﻴﻟ ﻞﻛ ﻦﻣ ﻰﻤﺴُﻳ ًﺎﻤﻠﺴﻣ
ـﺑ ّﻲﻠﻋ) ﻞﻫﺃﻭ ﺖﻴﺑ ﻝﻮﺳﺭ (ﻪﻠﻟﺍ
ﻑﺮﺘﻌﻳﻭ ﺀﺎﻄﺧﺄﺑ ،ﻩﺩﺍﺪﺟﺃ ﻑﺮﺘﻌﻳﻭ
ﻊُّﻴﺸﺘﻟﺎﺑ ٍﺙﺭﺍﻮﻛ ﻞﻴﺻﺃ ﻡﻼﺳﻺﻟ .
ﻞﺣﺍﺮﻣ ﻲﻓ ﺔﻤﻬﻣ ﺎﻨﻘﻳﺮﻃ :
ﺲﻴﻟ ﺎﻨﻳﺪﻟ ﺔﻠﻜﺸﻣ ﻲﻓ ﺞﻳﻭﺮﺗ ﺐﻫﺬﻤﻟﺍ
ﻲﻓ ﻥﺎﺘﺴﻧﺎﻐﻓﺃ ﻥﺎﺘﺴﻛﺎﺑﻭ ﺎﻴﻛﺮﺗﻭ
ﻕﺍﺮﻌﻟﺍﻭ ،ﻦﻳﺮﺤﺒﻟﺍﻭ ﻞﻌﺠﻨﺳﻭ ﺔﻄﺨﻟﺍ
ﺔﻳﺮﺸﻌﻟﺍ ﺔﻴﻧﺎﺜﻟﺍ ﻲﻫ ﻰﻟﻭﻷﺍ ﻲﻓ ﻩﺬﻫ
ﻝﻭﺪﻟﺍ ،ﺲﻤﺨﻟﺍ ﻰﻠﻋﻭ ﻚﻟﺫ ﻦﻤﻓ ﺐﺟﺍﻭ
ﺎﻨﻳﺮﺟﺎﻬﻣ -ﺀﻼﻤﻌﻟﺍ– ﻦﻴﻔﻠﻜﻤﻟﺍ ﻲﻓ
ﺔﻴﻘﺑ ﻝﻭﺪﻟﺍ ﺔﺛﻼﺛ ﺀﺎﻴﺷﺃ :
1- ﺀﺍﺮﺷ ﻲﺿﺍﺭﻷﺍ ﺕﻮﻴﺒﻟﺍﻭ ،ﻖﻘﺸﻟﺍﻭ
ﺩﺎﺠﻳﺇﻭ ﻞﻤﻌﻟﺍ ﺕﺎﺒﻠﻄﺘﻣﻭ ﺓﺎﻴﺤﻟﺍ
ﺎﻬﺗﺎﻴﻧﺎﻜﻣﺇﻭ ﺀﺎﻨﺑﻷ ﻢﻬﺒﻫﺬﻣ
ﺍﻮﺸﻴﻌﻴﻟ ﻲﻓ ﻚﻠﺗ ﺕﻮﻴﺒﻟﺍ ﺍﻭﺪﻳﺰﻳﻭ
ﺩﺪﻋ ﻥﺎﻜﺴﻟﺍ .
2- ﺔﻗﻼﻌﻟﺍ ﺔﻗﺍﺪﺼﻟﺍﻭ ﻊﻣ ﺏﺎﺤﺻﺃ
ﺱﻭﺅﺭ ﻝﺍﻮﻣﻷﺍ ﻲﻓ ﻕﻮﺴﻟﺍ ﻦﻴﻔﻇﻮﻤﻟﺍﻭ
ﻦﻴﻳﺭﺍﺩﻹﺍ ﺔﺻﺎﺧ ﺱﻭﺅﺮﻟﺍ ﺭﺎﺒﻜﻟﺍ
ﺮﻴﻫﺎﺸﻤﻟﺍﻭ ﺩﺍﺮﻓﻷﺍﻭ ﻦﻳﺬﻟﺍ
ﻥﻮﻌﺘﻤﺘﻳ ﺫﻮﻔﻨﺑ ﺮﻓﺍﻭ ﻲﻓ ﺮﺋﺍﻭﺪﻟﺍ
ﺔﻴﻣﻮﻜﺤﻟﺍ.
3- ﻙﺎﻨﻫ ﻲﻓ ﺾﻌﺑ ﻝﻭﺪﻟﺍ ﻯﺮﻗ ﺔﻗﺮﻔﺘﻣ
ﻲﻓ ﺭﻮﻃ ،ﺀﺎﻨﺒﻟﺍ ﻙﺎﻨﻫﻭ ﻂﻄﺧ ﺀﺎﻨﺒﻟ
ﺕﺍﺮﺸﻋ ﻯﺮﻘﻟﺍ ﻲﺣﺍﻮﻨﻟﺍﻭ ﻥﺪﻤﻟﺍﻭ
ﺓﺮﻴﻐﺼﻟﺍ ،ﻯﺮﺧﻷﺍ ﺐﺠﻴﻓ ﻥﺃ ﻱﺮﺘﺸﻳ
ﺀﻻﺆﻫ ﻥﻭﺮﺟﺎﻬﻤﻟﺍ ﺀﻼﻤﻌﻟﺍ ﻦﻳﺬﻟﺍ
ﺎﻨﻠﺳﺭﺃ ﺮﺒﻛﺃ ﺩﺪﻋ ﻦﻜﻤﻣ ﻦﻣ ﺕﻮﻴﺒﻟﺍ
ﻲﻓ ﻚﻠﺗ ﻯﺮﻘﻟﺍ ﺍﻮﻌﻴﺒﻳﻭ ﻚﻟﺫ ﺮﻌﺴﺑ
ﺐﺳﺎﻨﻣ ﺩﺍﺮﻓﻸﻟ ﺹﺎﺨﺷﻷﺍﻭ ﻱﺬﻟﺍ
ﺍﻮﻋﺎﺑ ﻢﻬﺗﺎﻜﻠﺘﻤﻣ ﻲﻓ ﺰﻛﺍﺮﻣ
،ﻥﺪﻤﻟﺍ ﻩﺬﻬﺑﻭ ﺔﻄﺨﻟﺍ ﻥﻮﻜﺗ ﻥﺪﻤﻟﺍ
ﺕﺍﺫ ﺔﻓﺎﺜﻜﻟﺍ ﺔﻴﻧﺎﻜﺴﻟﺍ ﺪﻗ ﺖﺟﺮﺧُﺃ
ﻦﻣ ﻢﻬﻳﺪﻳﺃ .
ًﺎﻴﻧﺎﺛ : ﺐﺠﻳ ﺚﺣ ﺱﺎﻨﻟﺍ (ﺔﻌﻴﺸﻟﺍ)
ﻰﻠﻋ ﻡﺍﺮﺘﺣﺍ ﻥﻮﻧﺎﻘﻟﺍ ﺔﻋﺎﻃﻭ ﻱﺬﻔﻨﻣ
ﻥﻮﻧﺎﻘﻟﺍ ﻲﻔﻇﻮﻣﻭ ،ﺔﻟﻭﺪﻟﺍ ﻝﻮﺼﺤﻟﺍﻭ
ﻰﻠﻋ ﺺﻴﺧﺍﺮﺗ ﺔﻴﻤﺳﺭ ﺕﻻﺎﻔﺘﺣﻼﻟ
ﺔﻴﺒﻫﺬﻤﻟﺍ ﻞﻜﺑﻭ– -ﻊﺿﺍﻮﺗ ﺀﺎﻨﺑﻭ
ﺪﺟﺎﺴﻤﻟﺍ ؛ﺕﺎﻴﻨﻴﺴﺤﻟﺍﻭ ﻥﻷ ﻩﺬﻫ
ﺺﻴﺧﺍﺮﺘﻟﺍ ﺔﻴﻤﺳﺮﻟﺍ ﻑﻮﺳ ﺡﺮﻄﺗ
ًﻼﺒﻘﺘﺴﻣ ﻰﻠﻋ ﺭﺎﺒﺘﻋﺍ ﺎﻬﻧﺃ ﻖﺋﺎﺛﻭ
ﺔﻴﻤﺳﺭ.
ﺩﺎﺠﻳﻹﻭ ﻝﺎﻤﻋﻷﺍ ﺓﺮﺤﻟﺍ ﻥﺃ ﺐﺠﻳ ﺮﻜﻔﻧ
ﻲﻓ ﻦﻛﺎﻣﻷﺍ ﺕﺍﺫ ﺔﻓﺎﺜﻜﻟﺍ ﺔﻴﻧﺎﻜﺴﻟﺍ
ﺔﻴﻟﺎﻌﻟﺍ ﺎﻬﻠﻌﺠﻨﻟ ﻊﺿﻮﻣ ﺔﺸﻗﺎﻨﻤﻟﺍ
ﻲﻓ ﻊﻗﺍﻮﻤﻟﺍ ،ﺔﺳﺎﺴﺤﻟﺍ ﺐﺠﻳﻭ ﻰﻠﻋ
ﺩﺍﺮﻓﻷﺍ ﻲﻓ ﻦﻴﺗﺎﻫ ﻦﻴﺘﻠﺣﺮﻤﻟﺍ ﻥﺃ
ﺍﻮﻌﺴﻳ ﻝﻮﺼﺤﻠﻟ ﻰﻠﻋ ﺔﻴﺴﻨﺟ ﺩﻼﺒﻟﺍ
ﻲﺘﻟﺍ ﻥﻮﻤﻴﻘﻳ ﺎﻬﻴﻓ ﻝﻼﻐﺘﺳﺎﺑ
ﺀﺎﻗﺪﺻﻷﺍ ﻢﻳﺪﻘﺗﻭ ﺎﻳﺍﺪﻬﻟﺍ
،ﺔﻨﻴﻤﺜﻟﺍ ﻢﻬﻴﻠﻋﻭ ﻥﺃ ﺍﻮﺒّﻏﺮﻳ
ﺏﺎﺒﺸﻟﺍ ﻞﻤﻌﻟﺎﺑ ﻲﻓ ﻒﺋﺎﻇﻮﻟﺍ
ﺔﻴﻣﻮﻜﺤﻟﺍ ﻁﺍﺮﺨﻧﻻﺍﻭ ﺔﺻﺎﺧ ﻲﻓ
ﻱﺮﻜﺴﻌﻟﺍ ﻚﻠﺴﻟﺍ .
ﻲﻓﻭ ﻒﺼﻨﻟﺍ ﻲﻧﺎﺜﻟﺍ ﻦﻣ ﻩﺬﻫ ﺔﻄﺨﻟﺍ
ﺔﻳﺮﺸﻌﻟﺍ ﺐﺠﻳ ﺔﻘﻳﺮﻄﺑ– ﺔﻳﺮﺳ ﺮﻴﻏﻭ
-ﺓﺮﺷﺎﺒﻣ ﺓﺭﺎﺜﺘﺳﺍ ﺀﺎﻤﻠﻋ ﺔﻨﺴﻟﺍ
ﺔﻴﺑﺎﻫﻮﻟﺍﻭ ﺪﺿ ﺩﺎﺴﻔﻟﺍ ﻲﻋﺎﻤﺘﺟﻻﺍ
ﻝﺎﻤﻋﻷﺍﻭ ﺔﻔﻟﺎﺨﻤﻟﺍ ﻡﻼﺳﻺﻟ
ﺓﺩﻮﺟﻮﻤﻟﺍ ﺓﺮﺜﻜﺑ ﻲﻓ ﻚﻠﺗ ،ﺩﻼﺒﻟﺍ
ﻚﻟﺫﻭ ﺮﺒﻋ ﻊﻳﺯﻮﺗ ﺕﺍﺭﻮﺸﻨﻣ
ﺔﻳﺩﺎﻘﺘﻧﺍ ﻢﺳﺎﺑ ﺾﻌﺑ ﺕﺎﻄﻠﺴﻟﺍ
ﺔﻴﻨﻳﺪﻟﺍ ﺕﺎﻴﺼﺨﺸﻟﺍﻭ ﺔﻴﺒﻫﺬﻤﻟﺍ ﻦﻣ
ﺩﻼﺒﻟﺍ ،ﻯﺮﺧﻷﺍ ﻻﻭ ﺐﻳﺭ ﻥﺃ ﺍﺬﻫ
ﻥﻮﻜﻴﺳ ًﺎﺒﺒﺳ ﻲﻓ ﺓﺭﺎﺛﺇ ﺩﺍﺪﻋﺃ ﺓﺮﻴﺒﻛ
ﻦﻣ ﻚﻠﺗ ،ﺏﻮﻌﺸﻟﺍ ﻲﻓﻭ ﺔﻳﺎﻬﻨﻟﺍ ﺎﻣﺇ
ﻥﺃ ﺍﻮﻘﻠﻳ ﺾﺒﻘﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﻚﻠﺗ ﺕﺍﺩﺎﻴﻘﻟﺍ
ﺔﻴﻨﻳﺪﻟﺍ ﻭﺃ ﺕﺎﻴﺼﺨﺸﻟﺍ ﻭﺃ ﺔﻴﺒﻫﺬﻤﻟﺍ
ﻢﻬﻧﺃ ﻥﻮﺑﺬﻜﻴﺳ ﺎﻣ ﻞﻛ ﺮﺸﻧ ﻢﻬﺋﺎﻤﺳﺄﺑ
ﻑﻮﺳﻭ ﻊﻓﺍﺪﻳ ﻥﻮﻨﻳﺪﺘﻤﻟﺍ ﻦﻋ ﻚﻠﺗ
ﺕﺍﺭﻮﺸﻨﻤﻟﺍ ﺓﺪﺸﺑ ﺔﻐﻟﺎﺑ ﻊﻘﺘﺳﻭ
ﻝﺎﻤﻋﺃ ﺔﺒﻳﺮﻣ ﻱﺩﺆﺘﺳﻭ ﻰﻟﺇ ﻑﺎﻘﻳﺇ
ﺩﺪﻋ ﻦﻣ ﻦﻴﻟﻭﺆﺴﻤﻟﺍ ﻦﻴﻘﺑﺎﺴﻟﺍ ﻭﺃ
،ﻢﻬﻠﻳﺪﺒﺗ ﻩﺬﻫﻭ ﻝﺎﻤﻋﻷﺍ ﻥﻮﻜﺘﺳ
ًﺎﺒﺒﺳ ﻲﻓ ﺀﻮﺳ ﻦﻇ ﻡﺎﻜﺤﻟﺍ ﻊﻴﻤﺠﺑ
ﻦﻴﻨﻳﺪﺘﻤﻟﺍ ﻲﻓ ؛ﻢﻫﺩﻼﺑ ﻢﻫﻭ ﻚﻟﺬﻟ
ﻑﻮﺳ ﻦﻟ ﺍﻮﻠﻤﻌﻳ ﻰﻠﻋ ﺮﺸﻧ ﻦﻳﺪﻟﺍ
ﺀﺎﻨﺑﻭ ﺪﺟﺎﺴﻤﻟﺍ ﻦﻛﺎﻣﻷﺍﻭ ،ﺔﻴﻨﻳﺪﻟﺍ
ﻑﻮﺳﻭ ﻥﻭﺮﺒﺘﻌﻳ ﻞﻛ ﺕﺎﺑﺎﻄﺨﻟﺍ
ﺔﻴﻨﻳﺪﻟﺍ ﺕﻻﺎﻔﺘﺣﻻﺍﻭ ﺔﻴﺒﻫﺬﻤﻟﺍ
ًﻻﺎﻤﻋﺃ ﺔﻀﻫﺎﻨﻣ ،ﻢﻬﻣﺎﻈﻨﻟ ًﻼﻀﻓﻭ ﻦﻋ
ﺍﺬﻫ ﻮﻤﻨﻴﺳ ﺪﻘﺤﻟﺍ ﺓﺮﻔﻨﻟﺍﻭ ﻦﻴﺑ
ﺀﺎﻤﻠﻌﻟﺍ ﻡﺎﻜﺤﻟﺍﻭ ﻲﻓ ﻚﻠﺗ ؛ﺩﻼﺒﻟﺍ
ﻰﺘﺣﻭ ﻞﻫﺃ ﺔﻨﺴﻟﺍ ﺔﻴﺑﺎﻫﻮﻟﺍﻭ
ﻥﻭﺪﻘﻔﻴﺳ ﺔﻳﺎﻤﺣ ﻢﻫﺰﻛﺍﺮﻣ ﺔﻴﻠﺧﺍﺪﻟﺍ
ﻦﻟﻭ ﻥﻮﻜﻳ ﻢﻬﻟ ﺔﻳﺎﻤﺣ ﺔﻴﺟﺭﺎﺧ
ًﺎﻗﻼﻃﺇ.
:ًﺎﺜﻟﺎﺛ ﻲﻓﻭ ﻩﺬﻫ ﺔﻠﺣﺮﻤﻟﺍ ﺚﻴﺣ
ﺖﺨَّﺳﺮﺗ ﺔﻗﺍﺪﺻ ﺎﻨﺋﻼﻤﻋ ﺏﺎﺤﺻﺄﺑ ﺱﻭﺅﺭ
ﻝﺍﻮﻣﻷﺍ ﻦﻴﻔﻇﻮﻤﻟﺍﻭ ،ﺭﺎﺒﻜﻟﺍ ﻢﻬﻨﻣﻭ
ﺩﺪﻋ ﺮﻴﺒﻛ ﻲﻓ ﻚﻠﺴﻟﺍ ﻱﺮﻜﺴﻌﻟﺍ
ﻯﻮﻘﻟﺍﻭ ﺔﻳﺬﻴﻔﻨﺘﻟﺍ ﻢﻫﻭ ﻥﻮﻠﻤﻌﻳ
ﻞﻜﺑ ﺀﻭﺪﻫ ،ﺏﺃﺩﻭ ﻻﻭ ﻥﻮﻠﺧﺪﺘﻳ ﻲﻓ
ﺔﻄﺸﻧﻷﺍ ،ﺔﻴﻨﻳﺪﻟﺍ ﻑﻮﺴﻓ ﻦﺌﻤﻄﻳ ﻢﻬﻟ
ﻡﺎﻜﺤﻟﺍ ﻦﻣ ﺮﺜﻛﺃ ﻱﺫ ﻞﺒﻗ .
ﻲﻓﻭ ﻩﺬﻫ ﺔﻠﺣﺮﻤﻟﺍ ﺚﻴﺣ ﺄﺸﻨﺗ ﺕﺎﻓﻼﺧ
ﺔﻗﺮُﻓﻭ ﺭَﺪَﻛﻭ ﻦﻴﺑ ﻞﻫﺃ ﻦﻳﺪﻟﺍ
ﻡﺎﻜﺤﻟﺍﻭ ﻪﻧﺈﻓ ﺐﺟﻮﺘﻳ ﻰﻠﻋ ﺾﻌﺑ
ﺎﻨﺨﻳﺎﺸﻣ ﻦﻳﺭﻮﻬﺸﻤﻟﺍ ﻦﻣ ﻞﻫﺃ ﻚﻠﺗ
ﺩﻼﺒﻟﺍ ﻥﺃ ﺍﻮﻨﻠﻌﻳ ﻢﻫﺀﻻﻭ ﻢﻬﻋﺎﻓﺩﻭ
ﻦﻋ ﻡﺎﻜﺣ ﻩﺬﻫ ﺩﻼﺒﻟﺍ ﺔﺻﺎﺧﻭ ﻲﻓ
ﻢﺳﺍﻮﻤﻟﺍ ،ﺔﻴﺒﻫﺬﻤﻟﺍ ﺍﻭﺯﺮﺒُﻳﻭ
ﻊﻴﺸﺘﻟﺍ ﺐﻫﺬﻤﻛ ﻻ َﺮﻄﺧ ﻪﻨﻣ ،ﻢﻬﻴﻠﻋ
ﺍﺫﺇﻭ ﻥﺃ ﻢﻬﻨﻜﻣﺃ ﺍﻮﻨﻠﻌﻳ ﻚﻟﺫ ﺱﺎﻨﻠﻟ
ﺮﺒﻋ ﻞﺋﺎﺳﻭ ﻡﻼﻋﻹﺍ ﻢﻬﻴﻠﻌﻓ ﻻﺃ
ﺍﻭﺩﺩﺮﺘﻳ ﺍﻮﺘﻔﻠﻴﻟ ﺮﻈﻧ ﻡﺎﻜﺤﻟﺍ
ﺍﻭﺯﻮﺤﻳﻭ ﻰﻠﻋ ﻢﻫﺎﺿﺭ ﻢﻫﻭﺪﻠﻘﻴﻓ
ﻒﺋﺎﻇﻮﻟﺍ ﺔﻴﻣﻮﻜﺤﻟﺍ ﻥﻭﺩ ﻑﻮﺧ ﻢﻬﻨﻣ
ﻭﺃ ﻞﺟﻭ .
ﻲﻓﻭ ﻩﺬﻫ ﺔﻠﺣﺮﻤﻟﺍ ﻊﻣﻭ ﺙﻭﺪﺣ ﺕﻻﻮﺤﺗ
ﻲﻓ ﺊﻧﺍﻮﻤﻟﺍ ﺭﺰﺠﻟﺍﻭ ﻥﺪﻤﻟﺍﻭ ﻯﺮﺧﻷﺍ
ﻲﻓ ،ﺎﻧﺩﻼﺑ ﺔﻓﺎﺿﺇ ﻰﻟﺇ ﺓﺪﺻﺭﻷﺍ
ﺔﻴﻜﻨﺒﻟﺍ ﻲﺘﻟﺍ ﻑﻮﺳ ﺎﻬﺛﺪﺤﺘﺴﻧ
ﻥﻮﻜﻴﺳ ﻙﺎﻨﻫ ﺕﺎﻄﻄﺨﻣ ﺏﺮﻀﻟ ﺩﺎﺼﺘﻗﻻﺍ
ﻲﻓ ﻝﻭﺩ .ﺭﺍﻮﺠﻟﺍ ﻚﺷ ﻻﻭ ﻲﻓ ﻥﺃ ﺏﺎﺤﺻﺃ
ﺱﻭﺅﺭ ﻝﺍﻮﻣﻷﺍ ﻲﻓﻭ ﻞﻴﺒﺳ ﺢﺑﺮﻟﺍ ﻦﻣﻵﺍ
ﺕﺎﺒﺜﻟﺍﻭ ﻱﺩﺎﺼﺘﻗﻻﺍ ﻑﻮﺳ ﻥﻮﻠﺳﺮﻳ
ﻊﻴﻤﺟ ﻢﻬﺗﺪﺻﺭﺃ ﻰﻟﺇ ؛ﺎﻧﺪﻠﺑ ﺎﻣﺪﻨﻋﻭ
ﻞﻌﺠﻧ ﻦﻳﺮﺧﻵﺍ ًﺍﺭﺍﺮﺣﺃ ﻲﻓ ﻊﻴﻤﺟ
ﻝﺎﻤﻋﻷﺍ ﺔﻳﺭﺎﺠﺘﻟﺍ ﺓﺪﺻﺭﻷﺍﻭ
ﺔﻴﻜﻨﺒﻟﺍ ﻲﻓ ﻢﻫﺩﻼﺑ ﻑﻮﺳ ﺐﺣﺮﺗ
ﺎﻨﻴﻨﻃﺍﻮﻤﺑ ﻢﻬﺤﻨﻤﺗﻭ ﺕﻼﻴﻬﺴﺘﻟﺍ
ﺔﻳﺩﺎﺼﺘﻗﻻﺍ ﺭﺎﻤﺜﺘﺳﻼﻟ .
:ًﺎﻌﺑﺍﺭ ﻲﻓﻭ ﺔﻠﺣﺮﻤﻟﺍ ﺔﻌﺑﺍﺮﻟﺍ
ﻥﻮﻜﻴﺳ ﺪﻗ ﺄﻴﻬﺗ ﺎﻨﻣﺎﻣﺃ ﻝﻭﺩ ﻦﻴﺑ
ﺎﻬﺋﺎﻤﻠﻋ ﺎﻬﻣﺎﻜﺣﻭ
ﺭﺎﺠﺘﻟﺍﻭ،ﺕﺎﻨﺣﺎﺸﻣ ﺎﻬﻴﻓ ﻰﻠﻋ ﻚﺷﻭ
ﺱﻼﻓﻹﺍ ،ﺭﺍﺮﻔﻟﺍﻭ ﺱﺎﻨﻟﺍﻭ ﻥﻮﺑﺮﻄﻀﻣ
ﻥﻭﺪﻌﺘﺴﻣﻭ ﻊﻴﺒﻟ ﻢﻬﺗﺎﻜﻠﺘﻤﻣ ﻒﺼﻨﺑ
ﺎﻬﺘﻤﻴﻗ ﺍﻮﻨﻜﻤﺘﻴﻟ ﻦﻣ ﺮﻔﺴﻟﺍ ﻰﻟﺇ
ﻦﻛﺎﻣﺃ ؛ﺔﻨﻣﺁ ﻲﻓﻭ ﻂﺳﻭ ﺔﻌﻤﻌﻤﻟﺍ ﻩﺬﻫ
ﻥﺈﻓ ﺎﻧﺀﻼﻤﻋ ﺎﻨﻳﺮﺟﺎﻬﻣﻭ ﻥﻭﺮﺒﺘﻌُﻴَﺳ
ﻢﻫﺪﺣﻭ َﺓﺎﻤُﺣ ﺔﻄﻠﺴﻟﺍ ،ﻢﻜﺤﻟﺍﻭ ﺍﺫﺇﻭ
ﻞﻤﻋ ﺀﻻﺆﻫ ﺀﻼﻤﻌﻟﺍ ﺔﻈﻘﻴﺑ ﻢﻬﻨﻜﻤﻴﺴﻓ
ﻥﺃ ﺍﻭﺅﻮﺒﺘﻳ ﺔﻴﻧﺪﻤﻟﺍ ﻒﺋﺎﻇﻮﻟﺍ ﻯﺮﺒﻛ
ﺔﻳﺮﻜﺴﻌﻟﺍﻭ ﺍﻮﻘﻴﻀﻳﻭ ﺔﻓﺎﺴﻤﻟﺍ
ﻢﻬﻨﻴﺑ ﻦﻴﺑﻭ ﺕﺎﺴﺳﺆﻤﻟﺍ ﺔﻤﻛﺎﺤﻟﺍ
،ﻡﺎﻜﺤﻟﺍﻭ ﻦﻣﻭ َﻊﻗﺍﻮﻣ ﻩﺬﻬﻛ ﺎﻨﻨﻜﻤﻳ
ﺔﻟﻮﻬﺴﺑ ﺔﻐﻟﺎﺑ ﻥﺃ ﻲِﺸَﻧ ﻦﻴﺼﻠﺨﻤﻟﺎﺑ
ﻯﺪﻟ ﻡﺎﻜﺤﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﻢﻬﻧﺃ ؛ﺔﻧﻮﺧ ﺍﺬﻫﻭ
ﻱﺩﺆﻴﺳ ﻰﻟﺇ ﻢﻬﻔﻴﻗﻮﺗ ﻭﺃ ﻢﻫﺩﺮﻃ ﻭﺃ
ﻢﻬﻟﺍﺪﺒﺘﺳﺍ .ﺎﻧﺮﺻﺎﻨﻌﺑ ﺍﺬﻬﻟﻭ
ﻞﻤﻌﻟﺍ ﻪﺗﺍﺫ ﻥﺎﺘﻴﺑﺎﺠﻳﺇ ﻥﺎﺗﺮﻤﺛ :
ًﻻﻭﺃ : ﺎﻧﺮﺻﺎﻨﻋ ﻥﻮﺒﺴﻜﻴﺳ ﺔﻘﺛ
ﻡﺎﻜﺤﻟﺍ ﻦﻣ ﺮﺜﻛﺃ ﻱﺫ ﻞﺒﻗ .
ًﺎﻴﻧﺎﺛ : ﻥﺇ ﻂﺨﺳ ﻞﻫﺃ ﺔﻨﺴﻟﺍ ﻰﻠﻋ
ﻢﻜﺤﻟﺍ ﺩﺍﺩﺰﻴﺳ ﺐﺒﺴﺑ ﺩﺎﻳﺩﺯﺍ ﺓﺭﺪﻗ
ﺔﻌﻴﺸﻟﺍ ﻲﻓ ﺮﺋﺍﻭﺪﻟﺍ ،ﺔﻴﻣﻮﻜﺤﻟﺍ
ﻡﻮﻘﻴﺳﻭ ﻞﻫﺃ ﺔﻨﺴﻟﺍ ﻦﻣ ﺀﺍﺮﺟ ﺍﺬﻫ
ﻝﺎﻤﻋﺄﺑ ﺔﺋﻭﺎﻨﻣ ﺮﺜﻛﺃ ﺪﺿ ،ﻢﻜﺤﻟﺍ
ﻲﻓﻭ ﻩﺬﻫ ﺓﺮﺘﻔﻟﺍ ﺐﺟﻮﺘﻳ ﻰﻠﻋ
ﺎﻧﺩﺍﺮﻓﺃ ﻥﺃ ﺍﻮﻔﻘﻳ ﻰﻟﺇ ﺐﻧﺎﺟ
،ﻡﺎﻜﺤﻟﺍ ﺍﻮﻋﺪﻳﻭ ﺱﺎﻨﻟﺍ ﻰﻟﺇ ﺢﻠﺼﻟﺍ
،ﺀﻭﺪﻬﻟﺍﻭ ﺍﻭﺮﺘﺸﻳﻭ ﻲﻓ ﺖﻗﻮﻟﺍ ﻪﺴﻔﻧ
ﺕﻮﻴﺑ ﻦﻳﺬﻟﺍ ﻢﻫ ﻰﻠﻋ ﻚﺷﻭ ﺭﺍﺮﻔﻟﺍ
ﻢﻬﻛﻼﻣﺃﻭ.
ًﺎﺴﻣﺎﺧ : ﻲﻓﻭ ﺔﻳﺮﺸﻌﻟﺍ ﺔﺴﻣﺎﺨﻟﺍ ﻥﺈﻓ
ﻮﺠﻟﺍ ﻥﻮﻜﻴﺳ ﺪﻗ ﺢﺒﺻﺃ ؛ﺓﺭﻮﺜﻠﻟ ﺄﻴﻬﻣ
ﺎﻨﻧﻷ ﺎﻧﺬﺧﺃ ﻢﻬﻨﻣ ﺮﺻﺎﻨﻌﻟﺍ ﺔﺛﻼﺜﻟﺍ
ﻲﺘﻟﺍ ﺖﻠﻤﺘﺷﺍ ﻰﻠﻋ : ،ﻦﻣﻷﺍ
،ﺀﻭﺪﻬﻟﺍﻭ ،ﺔﺣﺍﺮﻟﺍﻭ ﺔﺌﻴﻬﻟﺍﻭ
ﺔﻤﻛﺎﺤﻟﺍ ﻭﺪﺒﺘﺳ ﺔﻨﻴﻔﺴﻛ ﻂﺳﻭ ﻥﺎﻓﻮﻃ
ﺔﻓﺮﺸﻣ ﻰﻠﻋ ﻕﺮﻐﻟﺍ ﻞﺒﻘﺗ ﻞﻛ ﺡﺍﺮﺘﻗﺍ
ﺓﺎﺠﻨﻠﻟ ﺎﻬﺣﺍﻭﺭﺄﺑ .
ﻲﻓﻭ ﻩﺬﻫ ﺓﺮﺘﻔﻟﺍ ﺡﺮﺘﻘﻨﺳ ﺮﺒﻋ
ﺕﺎﻴﺼﺨﺷ ﺓﺪﻤﺘﻌﻣ ﺓﺭﻮﻬﺸﻣﻭ ﻞﻴﻜﺸﺗ
ﺲﻠﺠﻣ ﻲﺒﻌﺷ ﺔﺋﺪﻬﺘﻟ ،ﻉﺎﺿﻭﻷﺍ
ﺪﻋﺎﺴﻨﺳﻭ ﻡﺎﻜﺤﻟﺍ ﻲﻓ ﺔﺒﻗﺍﺮﻤﻟﺍ ﻰﻠﻋ
ﺮﺋﺍﻭﺪﻟﺍ ﻂﺒﺿﻭ ؛ﺪﻠﺒﻟﺍ ﻻﻭ ﺐﻳﺭ ﻢﻬﻧﺃ
ﻥﻮﻠﺒﻘﻴﺳ ،ﻚﻟﺫ ﺯﻮﺤﻴﺳﻭ ﺎﻧﻮﺤﺷﺮﻣ
ﺔﻳﺮﺜﻛﺄﺑﻭ ﺔﻘﻠﻄﻣ ﻰﻠﻋ ﻢﻈﻌﻣ ﻲﺳﺍﺮﻛ
؛ﺲﻠﺠﻤﻟﺍ ﺍﺬﻫﻭ ﺮﻣﻷﺍ ﻑﻮﺳ ﺐﺒﺴﻳ ﺭﺍﺮﻓ
ﺭﺎﺠﺘﻟﺍ ﺀﺎﻤﻠﻌﻟﺍﻭ ﻰﺘﺣ ﺔﻣَﺪَﺨﻟﺍ
،ﻦﻴﺼﻠﺨﻤﻟﺍ ﻚﻟﺬﺑﻭ ﻑﻮﺳ ﻊﻴﻄﺘﺴﻧ
ﺮﻳﺪﺼﺗ ﺎﻨﺗﺭﻮﺛ ﺔﻴﻣﻼﺳﻹﺍ ﻰﻠﻋ ﺩﻼﺑ
ﺓﺮﻴﺜﻛ ﻥﻭﺩ ﺏﺮﺣ ﻭﺃ ﺔﻗﺍﺭﺇ ﺀﺎﻣﺪﻠﻟ .
ﻰﻠﻋﻭ ﺽﺮﻓ ﻥﺃ ﻩﺬﻫ ﻢﻟ ﺔﻄﺨﻟﺍ ﻲﻓ ﺮﻤﺜﺗ
ﺔﻠﺣﺮﻤﻟﺍ ﺔﻳﺮﺸﻌﻟﺍ ﺓﺮﻴﺧﻷﺍ ﻪﻧﺈﻓ
ﺎﻨﻨﻜﻤﻳ ﻢﻴﻘﻧ ﻥﺃ ﺓﺭﻮﺛ ﺔﻴﺒﻌﺷ ﺐﻠﺴﻧﻭ
ﺔﻄﻠﺴﻟﺍ ﻦﻣ ،ﻡﺎﻜﺤﻟﺍ ﺍﺫﺇﻭ ﻥﺎﻛ ﻲﻓ
ﺮﻫﺎﻈﻟﺍ ﻥﺃ ﺎﻧﺮﺻﺎﻨﻋ -ﺔﻴﻌﻴﺸﻟﺍ– ﻢﻫ
ﻞﻫﺃ ﻚﻠﺗ ﺩﻼﺒﻟﺍ ﺎﻫﻮﻨﻃﺍﻮﻣﻭ
،ﺎﻫﻮﻨﻛﺎﺳﻭ ﺎﻨﻨﻜﻟ ﻥﻮﻜﻧ ﺪﻗ ﺎﻨﻤﻗ
ﺀﺍﺩﺄﺑ ﺐﺟﺍﻮﻟﺍ ﻡﺎﻣﺃ ﻪﻠﻟﺍ ﻦﻳﺪﻟﺍﻭ
ﻡﺎﻣﺃﻭ ،ﺎﻨﺒﻫﺬﻣ ﺲﻴﻟﻭ ﻦﻣ ﺎﻨﻓﺍﺪﻫﺃ
ﻝﺎﺼﻳﺇ ﺺﺨﺷ ﻦﻴﻌﻣ ﻰﻟﺇ ﺓﺪﺳ -ﻢﻜﺤﻟﺍ
ﻥﺈﻓ ﻑﺪﻬﻟﺍ ﻮﻫ ﻂﻘﻓ ﺮﻳﺪﺼﺗ ؛ﺓﺭﻮﺜﻟﺍ
ﺬﺋﺪﻨﻋﻭ ﻊﻴﻄﺘﺴﻧ ﻊﻓﺭ ﺀﺍﻮﻟ ﺍﺬﻫ
ﻦﻳﺪﻟﺍ ،ﻲﻬﻟﻹﺍ ﻥﺃﻭ ﺮﻬﻈُﻧ ﻲﻓ ﺎﻨﻣﺎﻴﻗ
ﻊﻴﻤﺟ ،ﻝﻭﺪﻟﺍ ﻡﺪﻘﺘﻨﺳﻭ ﻰﻟﺇ ﻢﻟﺎﻋ
ﺮﻔﻜﻟﺍ ﺓﻮﻘﺑ ،ﺮﺒﻛﺃ ﻦﻳﺰﻧﻭ ﻢﻟﺎﻌﻟﺍ
ﺭﻮﻨﺑ ﻡﻼﺳﻹﺍ ﻊﻴﺸﺘﻟﺍﻭ ﻰﺘﺣ ﺭﻮﻬﻇ