Tuesday, December 11, 2012

Panduan Praktis Tatacara Sholat Idul Fitri

Pertanyaan:
Bagaimana tata cara shalat Idul
Fitri? Mohon dijelaskan dengan
lengkap beserta dalil-dalilnya.
Jazakumullah khairan.
Jawaban tata cara shalat Idul
Fitri:
1. Sutrah (pembatas shalat)
bagi imam
Dari Ibnu Umar radhiallahu
‘anhuma , bahwa ketika Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam
menuju lapangan pada hari
raya, beliau memerintahkan
untuk menancapkan bayonet di
depan beliau, kemudian beliau
shalat menghadap ke benda
tersebut. (H.r. Al-Bukhari)
2. Shalat Idul Fitri dua rakaat
Umar bin Khaththab
mengatakan, “Shalat Jumat dua
rakaat, shalat Idul Fitri dua
rakaat, shalat Idul Adha dua
rakaat ….” (H.r. Ahmad dan
An-Nasa’i; dinilai sahih oleh Al-
Albani)
3. Shalat dilaksanakan
sebelum khotbah
Dari Ibnu Abbas radhiallahu
‘anhuma ; beliau mengatakan,
“Saya mengikuti shalat id
bersama Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, Abu Bakar,
Umar, dan Utsman radhiallahu
‘anhum. Mereka semua
melaksanakan shalat sebelum
khotbah .” (H.r. Al-Bukhari dan
Muslim)
4. Takbir ketika shalat Idul
Fitri
Takbiratul ihram di rakaat
pertama lalu membaca doa
iftitah, kemudian bertakbir
tujuh kali . Di rakaat kedua,
setelah takbir intiqal, berdiri
dari sujud, kemudian bertakbir
lima kali .
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha ,
bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bertakbir ketika Idul
Fitri dan Idul Adha; di rakaat
pertama sebanyak tujuh kali
takbir dan di rakaat kedua
sebanyak lima kali takbir
selain takbir rukuk di masing-
masing rakaat.” (H.r. Abu Daud
dan Ibnu Majah; dinilai sahih
oleh Al-Albani)
Dari Abdullah bin Amr bin Ash,
bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “ Takbir
ketika shalat Idul Fitri: tujuh
kali di rakaat pertama dan lima
kali di rakaat kedua, dan ada
bacaan di masing-masing
rakaat. ” (H.r. Abu Daud dan At-
Turmudzi; dinilai sahih oleh Al-
Albani)
Al-Baghawi mengatakan, “Ini
adalah pendapat mayoritas
ulama dari kalangan sahabat
maupun orang-orang
setelahnya. Mereka bertakbir
ketika shalat id: di rakaat
pertama tujuh kali –selain
takbiratul ihram– dan di rakaat
kedua lima kali –selain takbir
bangkit dari sujud–. Pendapat
ini diriwayatkan dari Abu
bakar, Umar, Ali … radhiallahu
‘anhum ….” ( Syarhus Sunnah,
4:309 ; dinukil dari Ahkamul
Idain, karya Syekh Ali Al-
Halabi)
5. Mengangkat tangan ketika
takbir tambahan
Syekh Ali bin Hasan Al-Halabi
mengatakan, “Tidak terdapat
riwayat yang sahih dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam
bahwa beliau mengangkat
kedua tangan setiap takbir
shalat id.” ( Ahkamul Idain,
hlm. 20 )
Akan tetapi, terdapat riwayat
dari Ibnu Umar bahwa beliau
mengangkat kedua tangan
setiap takbir tambahan shalat
id. (Zadul Ma’ad, 1:425 )
Al-Faryabi menyebutkan
riwayat dari Al-Walid bin
Muslim, bahwa beliau bertanya
kepada Imam Malik tentang
mengangkat tangan ketika
takbir-takbir tambahan. Imam
Malik menjawab, “Ya,
angkatlah kedua tanganmu
setiap takbir tambahan
….” ( Riwayat Al-Faryabi;
sanadnya dinilai sahih oleh Al-
Albani)
Keterangan:
Takbir tambahan: Takbir
sebanyak 7 kali pada rakaat
pertama, dan sebanyak 5 kali
pada rakaat kedua.
6. Zikir di sela-sela takbir
tambahan
Syekh Ali bin Hasan Al-Halabi
mengatakan, “Tidak terdapat
riwayat yang sahih dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam
tentang zikir tertentu di sela-
sela takbir
tambahan.” (A hkamul Idain,
hlm. 21)
Meski demikian, terdapat
riwayat yang sahih dari Ibnu
Mas’ud radhiallahu ‘anhu ;
beliau menjelaskan tentang
shalat id, “Di setiap sela-sela
takbir tambahan dianjurkan
membaca tahmid dan memuji
Allah. ” (H.r. Al-Baihaqi; dinilai
sahih oleh Al-Albani)
Ibnul Qayyim mengatakan,
“Disebutkan dari Ibnu Mas’ud
bahwa beliau menjelaskan, ‘(Di
setiap sela-sela takbir,
dianjurkan) membaca
hamdalah, memuji Allah, dan
bersalawat kepada Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam.’”
(Zadul Ma’ad, 1:425 )
7. Bacaan ketika shalat Idul
Fitri
Setelah selesai bertakbir
tambahan, membaca ta’awudz,
membaca Al-Fatihah,
kemudian membaca surat
dengan kombinasi berikut:
Surat Qaf di rakaat pertama
dan surat Al-Qamar di rakaat
kedua.
Surat Al-A’la di rakaat pertama
dan surat Al-Ghasyiyah di
rakaat kedua.
Semua kombinasi tersebut
terdapat dalam riwayat
Muslim, An-Nasa’i, dan At-
Turmudzi.
8. Tata cara shalat Idul Fitri
selanjutnya
“Tata cara shalat id selanjutnya
sama dengan shalat lainnya,
tidak ada perbedaan sedikit
pun.” ( Ahkamul Idain, hlm. 22 )